Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI, Rofi Munawar, menyatakan Israel telah melakukan genosida dengan menembaki warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza saat melakukan protes sehingga mengakibatkan 55 orang tewas dan melukai ribuan lainnya sebagai genosida.
"Ironisnya ini terjadi bersamaan dengan pembukaan Kedutaan AS di Yerusalem. Israel menembaki warga palestina dengan brutal dan membabibuta ke segala arah. Bukti bahwa negara tersebut telah sengaja melakukan tindakan genosida dan pembunuhan terencana," kata Rofi kepada media di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) harus bertanggung jawab atas seluruh peristiwa tersebut. "Mereka berpesta di tengah hilangnya puluhan nyawa warga Palestina yang menuntut tanah air mereka dikembalikan. AS telah berkontribusi dalam sejarah paling kelam dari proses perdamaian di Timur Tengah," ujar Rofi.
Dia menjelaskan bahwa warga Palestina telah melakukan protes selama hampir enam pekan sebagai bagian dari protes Hari Nakba.
"Serangan Israel kemarin (14/5) telah memakan korban jiwa yang jumlahnya paling tinggi sepanjang protes Hari Nakba dan bertepatan dengan hari ketika AS membuka kedutaannya di Yerusalem. Sungguh sangat tragis dan ironis. PBB tidak bisa berdiam diri dan harus segera bertindak," tegas Rofi.
Legislator asal Jawa Timur ini menjelaskan bahwa mayoritas dari mereka yang tewas adalah warga yang tidak bersenjata. "Bahkan otoritas Palestina menuduh Israel melakukan pembantaian yang mengerikan dan menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan pembunuhan," ujarnya.
"Pemerintah Indonesia harus menyampaikan protes atas peristiwa tersebut dan mengambil peran aktif dalam mendorong tindakan tegas terhadap Israel yang telah melakukan pembantaian secara sistematis dan massif," tegas Rofi.
Lebih dari 1.200 warga palestina ditembak dan terluka selama protes hari Senin (14/5). Menurut kementerian kesehatan Palestina, diantara korban meninggal adalah enam anak di bawah usia 18 tahun. Korban termuda adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bernama Ezzaldeen al-sammak.
Sekitar 100 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak para demonstran memulai serangkaian Pawai Akbar Kepulanga sejak enam pekan yang lalu yang menuntut hak untuk kembali ke tanah air mereka yang kini dikuasai oleh penjajah Israel.
Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018