Warga terus berdatangan ke gang IV dan berupaya mendekati lokasi baku tembak antara Densus 88 Antiteror dengan terduga teroris.
"Kejadiannya di sana di sebuah rumah kos," kata Aryani, warga, sambil menunjuk arah rumah kos dimaksud yang dihuni satu keluarga tersebut.
Baku tembak antara polisi dengan terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu terjadi sekitar pukul 18.50 WIB, yakni kelompok yang berafiliasi dengan ISIS dan diduga berada di balik teror bom yang terjadi di Surabaya.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, baku tembak antara tim Densos 88 Antiteror itu terjadi, karena terduga teroris berupaya melawan petugas saat hendak dilakukan penangkapan.
Belum diketahui identitas terduga teroris yang kos di Jalan Sikatan IV Manukan Wetan, Tandes, Surabaya, itu. Barung hanya menjelaskan, terduga berusia sekitar 39 tahun.
Baca juga: Di Surabaya, polisi baku tembak dengan teroris
Baca juga: Dua kardus di depan Kantor Gubernur Bali dipastikan bukan bom
Baca juga: Tas mencurigakan di Gorontalo ternyata berisi pakaian
Wartawan Antara di lokasi hingga pukul 19.20 WIB, kondisi di sepanjang Jalan Sikatan Gang IV atau di sekitar lokasi baku tembak antara terduga teroris dengan tim Densus 88 Antiteror semakin ramai.
Petugas terlihat semakin memperketat lokasi pengamanan dan melarang warga mendekati garis polisi yang dipasang petugas.
Beberapa orang petugas terlihat menyampaikan imbauan dengan menggunakan pengeras suara agar warga tidak mendekati lokasi yang telah dipasang garis polisi.
Wartawan yang hendak meliput kejadian ini juga diminta untuk tidak mendekati garis polisi demi kepentingan penyidikan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018