Jakarta (ANTARA News) - Ekspor melalui kapal layanan Direct Call CMA CGM Tage ukuran besar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta ke Los Angeles, Amerika Serikat (AS), mampu menghemat biaya logistik hingga 20 persen atau 300 dolar AS per kontainer.

“Kalau direct call kan tidak perlu transit ke Singapura, jadi selain hemat biaya logistik, bisa hemat waktu juga, dari 31 hari jadi 23 hari bisa sampai,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa.

Airlangga menyampaikan hal itu usai memdampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Pelepasan Ekspor dan Peninjauan Infrastrktur Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Dengan demikian, barang akan lebih cepat sampai ke tangan konsumen yang ada di AS, sehingga daya saingnya semakin baik.

Amerika menjadi tujuan ekspor langsung karena neraca perdagangannya surplus dengan Indonesia pada dua tahun belakangan ini.

Nilai pada 2016 surplus sebesar 8,47 miliar dolar AS, sedangkan di tahun 2017 surplus sebesar 9,44 miliar dolar AS.

Baca juga: Presiden: ekspor dari Tanjung Priok bisa efisien

Baca juga: Presiden sebut ekspor tunjukkan ketangguhan ekonomi Indonesia

Baca juga: Presiden lepas ekspor Indonesia di Tanjung Priok

Khusus untuk ekspor, total ekspor non migas sebesar 15,68 miliar dolar AS pada 2016 sedangkan untuk tahun 2017 meningkat menjadi 17,14 miliar dolar AS.

Pelabuhan Tanjung Priok telah mampu melayani kapal dengan kapasitas 10.000 TEUs untuk yang bersandar, seperti yang baru saja dilepas. Meskipun baru 4.300 TEUs yang dimanfaatkan.

Kapal MV. CMA CGM TAGE yang dilepas tersebut merupakan kapal besar dengan layanan Java – America Express (JAX) Service, yang secara rutin melayari rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (Los Angeles & Oakland) Amerika Serikat (direct call).

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018