Banjarmasin (ANTARA News) - Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pemantauan di enam titik untuk mengetahui timbulnya hilal atau awal bulan Ramadan 1439 Hijriah.
Menurut Kepala Kanwil Kemenag Kalsel H Noor Fahmi saat melakukan pemantauan langsung di atas gedung Bank Kalsel pada saat terbenamnya matahari pada pukul 18.17 Wita, Selasa, tanda timbulnya hilal tidak terlihat.
"Kondisi langit yang mendung dan berawan menyebabkan pandangan untuk melihat hilal melalui alat melihat jarak jauh jadi terhalang," ujarnya.
Hal yang sama juga dilaporkan para petugas yang juga memantau disejumlah titik, yakni, di Sungai Buluh Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Gunung Kayangan Kabupaten Tanah Laut, Pantai Batakan Kabupaten Tanah Bumbu.
"Ada dua lagi di Jembatan Rumping Barito Kuala dan menara pusat perbelanjaan moderen Q Mal Banjarbaru," tuturnya.
Memang, ungkap Noor Fahmi, kalau berdasar kreteria imkanurrukyat atau perhitungan secara rumus hukum palak yang dipakai pemerintah, timbulnya bulan pada Selasa (15/5) hingga pukul 18.17 Wita, maka kondisi awal bulan belum terpenuhi.
"Perhitungan kita saat ini tinggi hakiki bulan minus 0 derajat 18 menit 07 detik di bawah upuk, kalau seperti ini sangat sulit terlihat," terangnya.
Menurut dia, kondisi bulan letaknya masih di bawah dua drajat tersebut memang mustahil terlihat, sehingga bulan syaban 1439H diistikmalkan menjadi 30 hari, artinya 1 Ramadan 1439H bertepatan pada Kamis (16/5).
"Tapi tetap kita menunggu keputusan Pemerintah RI melalui Menteri Agama setelah pelaksanaan sidang isbat Kemenag RI," pungkasnya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018