Keterangan sejumlah pedagang kenaikan harga sudah terjadi sejak satu bulan terakhir namun lonjakan tertinggi mulai terasa sejak satu pekan terakhir.
"Harga daging ayam naik lagi, sejak seminggu lalu merangkak naik sampai dari Rp38 ribu, hari ini harga kembali naik menjadi Rp40 ribu perkilogram," kata Andri (35) pedagang daging ayam di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur di Cianjur, Selasa.
Harga pembelian dari peternak dan distributor sudah naik, sehingga pedagang terpaksa menaikan harga jual pada pembeli,meskipun pedagang merasakan dampaknya tingkat penjualan berkurang.
"Biasanya kami bisa menjual satu kuintal perhari, sekarang satu hari menjelang puasa hanya bisa menjual 60 kilogram sudah bagus, harga naik pembeli mengurangi pemakaian," katanya.
Dia menuturkan, saat ini harga ayam hidup mencapai Rp26 ribu perkilogram dipotong hingga siap jual, nilainya diangka Rp32.500 perkilogram, nilai tersebut masih belum termasuk ongkos kirim dari pemotongan ke pasar.
"Kami khawatir harga terus naik, pemerintah harus segera turun tangan untuk menstabilkan harga karena untuk stok daging ayam masih tercukupi tidak ada pengurangan," katanya.
Pihaknya berharap harga dapat ditekan dari peternak dan distributor, sehingga pedagang dapat menyesuaikan dari keduanya."Harapan kami harga murah banyak pembeli dari pada mahal barang tidak terjual," katanya.
Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan dari seluruh komoditas yang menjadi perhatian, daging ayam yang mengalami kenaikan beberapa hari terakhir.
"Dibandingkan daging sapi, daging ayam yang terus mengalami kenaikan. Daging sapi masih diangka Rp110 ribu per kilogram sementara daging ayam sudah mulai naik Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per kilogram," katanya.
Dia menegaskan, jika sampai beberapa hari ke depan harga daging ayam masih belum stabil, maka pihaknya akan turun ke lapangan dan memeriksa langsung di setiap tingkatan penjual, mulai dari peternak, distributor hingga pedagang.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018