Surabaya (ANTARA News) - Tim Densus 88 dan Gegana meledakkan puluhan bom milik terduga teroris pelaku pengeboman Polrestabes Kota Surabaya pada Senin (14/5) di dua lokasi berbeda di kawasan Kecamatan Rungkut, Surabaya, Selasa.
"Suara ledakan begitu keras dari radius 400 meter," kata Deni, salah seorang saksi yang melihat langsung peledakan bom oleh Densus 88 di lahan kosong milik Pemkot Surabaya di Medokan Sawah Timur, Rungkut, Surabaya.
Informasi yang dihimpun Antara di lokasi kejadian, Densus 88 berhasil menemukan puluhan bom yang diduga jenis pipa di rumah kontrakan milik terduga teroris Tri Murtiono yang meninggal saat meledakkan bom di markas Polrestabes Surabaya.
Oleh Densus 88, bom tersebut kemudian diledakkan di dua lokasi yang berbeda yakni di rumah terduga teroris di Tambak Medokan Ayu Gang 6 Nomor 2 A, Rungkut dan di lahan kosong milik Pemkot Surabaya yang biasa digunakan latihan militer Kodim 0831 Surabaya di Medokan Sawah Timur, Rungkut.
Sedikitnya tiga bom diledakkan di rumah terduga teroris di jalan Tambak Medokan Ayu dan puluhan bom yang diledakkan di lahan milik Pemkot Surabaya di Medokan Sawah.
"Tadi baru satu kali, nanti ada lagi yang diledakkan," kata salah seorang anggota kepolisian Densus 88 yang enggan disebut namanya.
Baca juga: Di Surabaya, polisi baku tembak dengan teroris
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan sebelumnya mengatakan pihaknya meminta waktu terlebih dahulu untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait pemusnahan bom tersebut.
"Kita coba memusnahkan dulu," katanya.
Diketahui, Tri Murtiono (bapak), Tri Ernawati (ibu), Muhammad Dafa Amin Murdana (anak pertama), Muhammad Dana Satria Murdana (anak kedua) dan Aisya Azahra Putri (anak ketiga) secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5).
Dari kejadian tersebut, bapak, ibu dan dua anaknya meninggal dunia, sementara satu anaknya Asisya Azahra berhasil diselamatkan petugas kepolisian.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018