Bandarlampung (ANTARA News) - Aparat Brimob Polda Lampung menangani benda berupa kotak berwarna kuning yang diduga bom yang ditemukan di salah satu sudut ruangan di Transmart Lampung, Selasa.
Petugas Gegana Brimob Polda Lampung yang mendapat kabar langsung datang dan mengamankan lokasi serta memeriksa kotak kuning yang diduga bom. Sebelumnya, petugas keamanan Transmart Lampung mengabarkan kepada Bhabinkamtibmas Polsek Sukarame atas adanya kotak kuning, sekitar pukul 11.30 WIB.
Kotak kuning ini terletak di kamar mandi studio lantai 3 Transmart Lampung dekat pintu gudang nomor empat. Setelah aparat kepolisian melakukan pengecekan, kotak kuning ini mengeluarkan kabel cabang. Kemudian, kotak kuning yang dibungkus lakban cokelat ini dibawa ke luar dari kamar mandi oleh petugas..
Awalnya dua karyawan Teather CGV Transmart Lampung, Yoga (21) dan Roni (23), menemukan kotak kecil dengan dilapisi lakban berwarna coklat di barisan kursi penonton. Juga terlihat kabel yang teruntai di kotak itu.
"Tadi pukul 11 ada di kursi penonton Teather CGV, itu kotak kecil dilapisi lakban warna coklat. Ada tulisan Transmart 2 dan Mall Kartini 3," ujarnya di lokasi.
Pantauan di lokasi, Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Satbrimob Polda Lampung, langsung melakukan evakuasi penjinakan benda itu.
Warga banyak yang menyaksikan proses penjinakan benda yang diduga bom tersebut, sedangkan seluruh karyawan Transmart dan seluruh pengunjung berada di halaman parkir depan Transmart. Sementara penjinakan dilakukan di bagian belakang halaman.
Sementara itu saat dikonfirmasi Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono membenarkan bahwa ada kegaduhan yang terjadi di Transmart Lampung. Namun, ia belum mengetahui barang tersebut apa isinya.
"Belum tahu mas, cuma ada barang mencurigakan di Transmart Lampung. Kini benda mencurigakan itu sudah diurai oleh tim gegana," jelasnya melalui jaringan ponselnya.
Dengan adanya isu itu, lanjut Murbani, dirinya telah menurunkan sebanyak 15 anggota untuk memastikan barang tersebut.
Pewarta: Triono Subagyo dan Ardiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018