Beijing (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) RI untuk China, Sudrajat mengatakan Indonesia bisa belajar banyak dan meniru China soal pengelolaan sampah yang bisa menjadikan limbah itu sebagai bahan berguna dengan menggunakan teknologi tinggi maupun sederhana. "Pengelolaan sampah di China sudah sangat maju. Bukan hanya sampah tapi juga limbah-limbah lain seperti kotoran manusia juga bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna dengan menggunakan teknologi yang canggih dan pengelolaan secara benar," kata Sudrajat, di Beijing, Jumat. Hal tersebut dikemukakan ketika melakukan jamuan makan malam bersama anggota Pansus RUU Pengelolaan Sampah yang melakukan studi banding ke China yang dipimpin oleh Hendarso Hadiparmono yang juga dihadiri oleh Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing Mohamad Oemar. Menurutnya, pemerintah China sangat peduli dengan pengelolaan sampah dan limbah sehingga berbagai jenis limbah diupayakan menjadi produk yang bermanfaat, seperti digunakan untuk pupuk dan bahkan bisa dijadikan tenaga listrik. Ia menggambarkan, Pemerintah China, terutama di kota-kota besar, memanfaatkan berbagai teknologi tinggi untuk mengelola sampah dan limbah, sekalipun untuk sejumlah daerah, terutama daerah pedalaman, teknologi yang digunakan masih sederhana. "Bukan hanya sampah tapi untuk pengelolaan air, China juga sangat memperhatikannya dengan baik," katanya. Sudrajat mencontohkan, Pemerintah China dalam mengelola air bisa membedakan, mana air yang digunakan untuk mandi, mana air yang digunakan untuk minum, serta mana yang digunakan untuk membasuh kotoran manusia di kamar mandi. "Kalau kita perhatikan, di setiap apartemen atau hotel, pasti memiliki banyak pipa air dan pipa air itu masing-masing memiliku kegunaan yang berbeda," tambahnya. Dalam kesempatan itu Sudrajat juga menggambarkan bagaimana masyarakat China yang enggan membuang sampah di kali namun membuang sampah di tempat yang telah disediakan. "Beda dengan masyarakat kita yang justru senang membuang sampah di kali, sehingga kita kesulitan mendapatkan air bersih," katanya. Untuk menjaga kualitas dan kuantitas air, kata Sudrajat, Pemerintah China juga melarang warganya membuat sumur bor untuk memperoleh air secara pribadi namun pemerintah yang mengelolanya dan mendistribusikan ke masyarakat. Ketua Pansus RUU Pengelolaan Sampah Hendarso Hadiparmono mengatakan, China memang sudah maju dalam pengelolaan sampah dan air, sehingga negara itu patut menjadi contoh bagi Indonesia. "Karena kemajuannya itulah maka rombongan Pansus melakukan studi banding ke China untuk memperoleh masukan dan belajar bagaimana mereka mengelolanya," kata Hendarso.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007