Medan (ANTARA News) - Konser Jacky Cheung di Medan diwarnai insiden berupa pelarangan liputan yang dilakukan wartawan media cetak dan elektronik, oleh pihak manajemen penyanyi Hongkong itu. Wartawan yang sebelumnya diminta untuk meliput acara itu tidak diberi kebebasan untuk melakukan tugas jurnalistiknya, seperti membawa kamera video dan kamera foto. Mereka bahkan dilarang ikut masuk ke lokasi acara di Apron Kelapa Sawit Pangkalan Udara (Lanud) Medan yang dimulai pukul 20.30 WIB. Mustafa, salah seorang reporter televisi lokal mengatakan, saat melakukan tugas jurnalistiknya di tengah kerumunan 10 ribu massa tiba-tiba beberapa personil manajemen artis veteran Hongkong itu melarangnya. Adu mulut pun terjadi yang berakhir dengan baterai kamera videonya ditahan selama 30 menit. Dia kemudian diusir ke luar lokasi konser, padahal dua hari sebelumnya panitia telah membuat kesepakatan yang mengizinkan wartawan televisi mengambil gambar tiga lagu pertama yang dinyanyikan Jacky. Hal yang sama juga dialami Tina, wartawan televisi nasional yang kaset video recordernya diambil petugas manajemen. Begitu juga fotografer media cetak di Medan diusir ketika menuju depan panggung. Sedangkan panitia sendiri menurut mereka lepas tanggung jawab dan seakan tidak mau tahu akan peristiwa yang dialami pemburu berita itu. Di tempat yang sama humas media panitia penyelenggara (NCEO), Romulo, mengatakan apa yang dilakukan manajemen Jacky Cheung terhadap wartawan merupakan peraturan intenasional dan diberlakukan pada hari-H. Ia mengakui lemahnya koordinasi antarmanajemen ini mengakibatkan panitia lokal menjadi bingung. Sehari sebelumnya atau pada Kamis malam saat jumpa pers di salah satu hotel berbintang di Medan, artis Hongkong ini juga membatalkan kegiatan itu secara sepihak, meski puluhan wartawan media cetak dan elektronik telah menunggu sekitar dua jam.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007