Ankara (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (14/5), menuduh Israel melancarkan "teror negara" dan "genosida" setelah pasukan Israel menewaskan sedikitnya 55 warga Palestina di perbatasan Gaza.
Dalam salah satu kecaman paling kerasnya terhadap Israel, Erdogan juga mengumumkan hari berkabung nasional tiga hari atas kematian tersebut.
Sebelumnya, ribuan orang pada Jumatberunjuk rasa di pusat kota Istanbul untuk mengecam pertumpahan darah itu, yang dipicu pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Israel meneror negara. Israel negara teror," kata Erdogan kepada mahasiswa Turki di London dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah seperti dikutip AFP.
Baca juga: Pesawat tempur Israel hantam fasilitas Hamas di Gaza
Baca juga: Puluhan warga Palestina tewas di Gaza
"Yang dilakukan Israel adalah genosida. Saya mengutuk drama kemanusiaan ini, genosida ini, dari sisi mana pun itu berasal, Israel atau Amerika," imbuhnya.
Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag mengatakan kepada wartawan di Ankara bahwa Turki menarik duta besarnya untuk Amerika Serikat dan Israel "untuk konsultasi."
Bozdag juga mengatakan Turki mengajukan rapat darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Jumat, tetapi tidak memberikan keterangan lebih lanjut tentang formatnya.
Bentrokan sengit meletus di sepanjang perbatasan Gaza ketika AS membuka kedutaan besarnya di Israel di Yerusalem dalam upacara yang dihadiri delegasi Gedung Putih dan para pejabat Israel.
Baca juga: Desak PBB sidang darurat, RI kecam langkah AS pindahkan kedubes ke Yerusalem
Baca juga: UE desak semua pihak menahan diri usai insiden mematikan di Gaza
Baca juga: AS salahkan Hamas atas kerusuhan mematikan di perbatasan Gaza
Penerjemah: Monalisa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018