Boyolali (ANTARA News) - Kecelakaan beruntun antara bus pariwisata PO Gaya Putra, Toyota Kijang, Isuzu Elf, "stoom wheels", dan delapan sepeda motor, Jumat, di Jalan Pandanaran, tepat di depan Polsek Kota Boyolali, Jawa Tengah, mengakibatkan dua orang tewas dan 12 lainnya terluka. Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Boyolali, AKBP Wahyu Triwidodo, melalui Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas), AKP Hindarsono, menyatakan bahwa dugaan awal atas musibah itu adalah terjadinya rem bus blong, tetapi pihaknya masih melakukan penyidikan atas kejadian tersebut. Pengemudi bus bernomor polisi AD 1599 AR bernama Heru Saputra (47), warga Desa Bungkus, Ngawi, Jawa Timur, diamankan di Satlantas Polres Boyolali guna penyidikan lebih lanjut. "Kami akan melakukan penyidikan atas penyebab kecelakaan itu. Sopir diamankan di Satlantas untuk penyidikan lebih lanjut," katanya setelah melakukan evakuasi korban dan kendaraan bus, Isuzu elf nopol B 7006 SQ, stoom wheels, serta dua sepeda motor yang kondisinya hancur. Dengan adanya peristiwa ini, kata dia, pihaknya bersama Sub Dinas (Subdin) Perhubungan akan mengevaluasi izin bus masuk kota, selama ini bus nonpariwisata bisa masuk kota mulai pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB. Untuk bus pariwisata tidak ada batasan masuk kota, tetapi hal itu tidak efektif karena di dalam kota tidak ada objek wisata yang dikunjungi, ujarnya. Pihak kepolisian juga akan mengusulkan pelarangan seluruh bus baik pariwisata dan nonpariwisata masuk jalur dalam kota, katanya. Peritiwa itu berawal saat bus Gaya Putra yang dikemudikan Heru Saputra (47), warga Desa Bungkus, Ngawi, Jatim dari arah Semarang melaju kencang ke arah solo, diduga remnya blong sejak dari depan SPBU Penggung sekitar 1,5 kilometer dari lokasi kejadian. Menurut saksi mata penumpang bus, Sri Sumarni (25) asal Lampung, menjelaskan, setelah melewati terminal Sunggingan Boyolali salah satu awak bus memberitahu kalau remnya blong agar penumpang berpegangan. Saksi lain Amin, warga Sunggingan Boyolali, mengatakan, Setelah melewati perempatan terminal bus Sunggingan, terus melaju kencang masuk Jalan Pandanaran yang merupakan Jalan protokol di Kota Boyolali. Sesampai di sekitar tugu Adipura depan Lapangan Kridanggo, menabrak Mobil Toyota Kijang Nopol K 9027 AF yang dikemudikan Baridha Setiawan (26) warga Grobogan. Mobil Kijang yang ditambrak dari belakang membating ke arah kiri, bus kemudian membanting setir ke arah kanan. Ternyata, ada sejumlah motor yang sedang menunggu di lampu merah dan seketika bus mendorong Isuzu Elf nopol B 7006 SQ yang dikemudikan Ichsan. Bus terus menabrak sekitar delapan motor di depannya yang sedang menunggu lampu menyala hijau serta stoom wheels yang sedang melakukan perbaikan Jalan Pandanaran dan baru bisa berhenti setelah menabrak stoom wheels. Akibatnya, pengendara motor Shogun nopol AD 3521 MM Dani Kurniawan, warga Pakistaji, Mojosongo, Boyolali meninggal seketika di tempat kejadian. Sedangkan Kristianto Adi Nugroho yang mengendarai Supra Nopol AD 4114 EM warga Randusari, Karanggeneng, Boyolali tewas dalam perjalanan ke RSU Pandan Arang Boyolali. Sebanyak 12 korban luka berat dan ringan yang kebanyakan pengedara sepeda motor dan penumpang Isuzu di bawa ke RS Bandan Arang dan RS PKU Aisiyah Boyolali. Para korban adalah Sukimin (55) Tulung, Klaten Penumpang Isuzu Elf, Deana (5,5) Sariasih, Karanggeneng, Boyolali penumpang motor, Doni Eko Yulianto (32) atau Aya Deana, Sariasih, Karanggeneng, Boyolali, Setyorini (26) Sariasih, Karanggeneng, Boyolali, Sri Saptini Kriharyani (56), Perum Pondok Baru pengendara motor, Sukesi (58), Suradadi, Siswodipuran, Boyolali penumpang motor Korban lain, Tafrizi (26) Tulung, Klaten Penumpang Isuzu Elf, Tasmin (40), Karangbulu, Ampel, Boyolali pengendara motor, Sarjono Jarwo Harjono (70) Jalan Sendowo, Banaran, Boyolali pengendara motor, Sukiman (45), Kebontimun, Kiringan, Boyolali operator stoom wheels, Murniatun (40) Baturan, Tulung, Klaten Penumpang Isuzu Elf, dan Ichsan Sopir Isuzu Elf. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007