Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah negara mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advice) bagi warganya yang berada di Indonesia terkait serangan bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur pada akhir pekan lalu.

Saran perjalanan tersebut datang dari Inggris, Amerika Serikat, Singapura dan Australia.

Menurut pantauan Antara di laman resmi kedutaan besar sejumlah negara di Indonesia, Jakarta, Selasa, Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Indonesia menyarankan bagi warga negaranya untuk terus memantau media lokal terkait pembaruan informasi serangan teror tersebut.

Bagi warga Inggris yang berada di area Surabaya, diharapkan berhati-hati dan mengikuti saran dari otoritas lokal.

Pihaknya mengatakan serangan semacam itu menargetkan tempat-tempat umum dan ramai.

Sementara Kedubes Singapura di Indonesia menyarankan warga Singapura yang bepergian ke atau sudah di Surabaya untuk berhati-hati, tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk keselamatan pribadi.

"Anda juga harus memperhatikan instruksi dari pemerintah setempat, dan pantau terus berita lokal," demikian pernyataan dalam saran perjalanan di laman resmi Kedubes Singapura.

Demikian pula dengan Kedubes Amerika Serikat di Indonesia. Pihaknya menyarankan warga negaranya untuk mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: carilah tempat berlindung yang aman, tinjau rencana keamanan pribadi, pantau media lokal untuk pembaruan dan sadarilah lingkungan sekitar.

Pihaknya juga menginformasikan bahwa operasi dari pihak kepolisian Indonesia melawan teroris sedang berlangsung.Pemerintah AS prihatin atas kejadian tersebut.

"Teroris mungkin menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, lokasi wisata, pusat transportasi dan tempat umum lainnya," demikian pernyataan di laman resmi Kedubes Amerika Serikat.

Sama halnya dengan Kedubes Australia di Indonesia juga mengimbau warganya untuk berhati-hati karena ancaman serangan teror yang terjadi baru-baru ini.

"Perhatikan keamanan pribadi Anda setiap saat dan pantau media untuk informasi terbaru tentang risiko keselamatan atau keamanan," demikian imbauan dari kedubes itu.

Baca juga: Kemenpar: sejumlah negara keluarkan travel advice bukan larangan berkunjung

Pihaknya juga menginformasikan bahwa otoritas Indonesia terus menangkap teroris dalam tahap lanjutan dari perencanaan serangan.

"Sangat waspada di tempat-tempat ibadah dan selama periode liburan yang signifikan," demikian lanjutan imbauan itu.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut "travel advice" (imbauan perjalanan) yang dikeluarkan oleh beberapa negara untuk warganya setelah peristiwa pemboman di beberapa titik di Indonesia bukan berarti larangan berkunjung.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti di Jakarta, Senin mengatakan "travel advice" yang dikeluarkan oleh beberapa negara (Inggris, Australia, Amerika, Tiongkok, Hongkong, Singapura, dan Irlandia) ke Indonesia bukan berarti sebagai "travel warning" atau larangan berkunjung.

"Kemenpar sangat menghargai dan memandang hal tersebut sebagai sebuah kewajiban negara untuk melindungi warganya yang berada di negara lain, bukan sebagai larangan berkunjung," kata Guntur.

Pernyataan itu disampaikan untuk menyikapi serentetan peristiwa bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, yang terjadi dari Minggu (13/5) hingga hari ini.

"Kemenpar mengucapkan belasungkawa terhadap para korban," katanya.

Ia menambahkan, hingga saat ini Tim MKK (Manajemen Krisis Kepariwisataan) telah dan akan terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan semua pihak.

Polda Jawa Timur mengatakan hingga Senin sore, korban yang meninggal dunia akibat serangan bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya menjadi 18 orang.

"Di tempat kejadian perkara (TKP) yang pertama, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, jumlah korban meninggal dunia sebanyak tujuh orang, dua di antaranya pelaku," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim di Surabaya.

Sementara itu, perkembangan informasi kejadian bom di Mapolrestabes Surabaya, masih sama yakni empat orang tewas diduga merupakan pelaku dan 10 mengalami luka luka, empat di antaranya anggota polisi.


Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018