Masyarakat perlu waspada, tidak mudah terprovokasi, apabila ada gejala-gejala yang dicurigai silakan melaporkan."Kotawaringin Barat (ANTARA News) - Menteri Sosial Idrus Marham mengajak semua pihak untuk memberikan pencerahan tentang pemahaman agama yang benar untuk mencegah terulangnya kembali aksi terorisme.
"Tidak ada satu pun agama yang mengajarkan saling membunuh. Di dalam Islam, bahkan mengajarkan harus saling mengasihi, memberikan rahmat kepada sesama manusia," katanya di Korawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa.
Menurut dia, tokoh-tokoh agama perlu lebih aktif lagi memberikan pencerahan tentang pemahaman ajaran agama yang memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta (rahmatan lil alamin).
Dia mengatakan, teror adalah sesuatu yang tidak bisa diterima karena itu peristiwa-peristiwa yang terjadi di Surabaya pada akhir pekan lalu hingga awal pekan ini hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa adalah tindakan biadab dan merusak kemanusiaan.
Baca juga: Wapres Jusuf Kalla sayangkan keterlibatan anak-anak dalam aksi bom bunuh diri
Ia juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan apabila ada gejala-gejala mencurigakan, dan segera laporkan kepada aparat penegak hukum.
"Masyarakat perlu waspada, tidak mudah terprovokasi, apabila ada gejala-gejala yang dicurigai silakan melaporkan," katanya.
Disaat yang sama, ia mengimbau, aparat hukum juga diminta mengambil tindakan tegas agar masyarakat mendapatkan rasa aman dan terlindungi.
"Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa terorisme, radikalisme adalah lawan dan musuh bangsa karena itu harus ditindak tegas. Maka kita minta kepada aparat penegak hukum supaya betul-betul mengambil langkah-langkah yang tegas dan terukur," demikian Idrus Marham.
Baca juga: Presiden tegaskan terorisme adalah musuh bersama
Baca juga: Presiden ajak mubaligh turun tangan benahi bangsa
Teror bom terjadi beberapa lokasi di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5), bahkan menimbulkan korban jiwa dari anak-anak.
Dalam hal itu, Kemensos juga turut serta menurunkan tim untuk memberikan dukungan psikososial kepada korban.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018