Mahathir (92) yang koalisi empat parpolnya menang secara mengejutkan atas mantan perdana menteri Najib Razak pada Pemilu 9 Mei itu juga mengatakan bahwa mitra koalisinya Anwar Ibrahim akan dibebaskan esok Rabu.
"Pada tahap awal, mungkin sampai satu atau dua tahun, saya akan menjadi perdana menteri," kata Mahathir dalam wawancara dengan Wall Street Journal lewat konferensi video di Tokyo dari Malaysia.
"Saya akan memainkan sebuah peran di belakang layar bahkan ketika saya sudah mundur."
Baca juga: Mahathir Mohamad bertemu Anwar Ibrahim bahas kabinet
Mahathir menambahkan bahwa Anwar, setelah dibebaskan, perlu terlebih dahulu menjadi anggota parlemen untuk kemudian menjadi menteri namun tetap akan memainkan peran yang sama dengan para pemimpin tiga parpol lainnya dalam koalisi itu.
"Saya mengharapkan dia memainkan peran yang sama dengan para pemimpin tiga parpol koalisi lainnya. Tidak ada pemberian kekuasaan khusus kecuali kekuasaan yang diberikan kepada para menteri atau wakil menteri atau wakil perdana menteri," kata dia seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan bahwa dia akan mengeluarkan keputusan final mengenai pos-pos dalam kabinetnya
Mahathir memecat Anwar dari jabatan wakil perdana menteri pada 1998. Anwar dipenjarakan lagi pada 2015 ketika Najib menjadi perdana menteri atas tuduhan sodomi yang disebut-sebut upaya politik untuk membunuh karir politik Anwar, demikian Reuters.
Baca juga: Mahathir janji selidiki pemerintah terguling
Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018