Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia mengecam keras bom bunuh diri di Surabaya yang menyasar tiga gereja dan sebuah apartemen, termasuk upaya penerobosan ke markas polisi yang merenggut warga tidak bersalah .

Melalui Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, hari ini, pemerintah Malaysia menyatakan kesedihan yang mendalam baik kepada pemerintah Indonesia maupun masyarakat yang terkena imbas peristiwa.

Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta juga akan terus memonitor perkembangan situasi secara rinci dan akan memperketat koordinasi dengan otoritas di Indonesia.

Malaysia juga meminta warga negaranya di Surabaya untuk tetap waspada dan mengikuti setiap arahan pihak berwenang setempat dan warga negara Malaysia yang memerlukan bantuan dapat menghubungi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.

Baca juga: Manfaatkan anak untuk terorisme bentuk penyimpangan agama

Sejumlah negara sahabat juga menyampaikan pernyataan sikap dan belasungkawa atas teror bom di Surabaya itu.

"Pemerintah Korea Selatan mengecam keras teror bom yang terjadi di gereja-gereja di Kota Surabaya, pada pagi 13 Mei waktu setempat," kata Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Chang-beom Kim dalam keterangan tertulis, dua hari lalu.

Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada para korban meninggal dunia beserta keluarga mereka, serta simpati mendalam kepada seluruh korban luka yang saat ini dirawat di rumah sakit.

"Saya merasa terkejut dan sangat marah, teror serta tindakan tirani semacam ini dengan alasan apa pun tidak bisa dimaafkan. Kami mengutuk dengan keras aksi tersebut," kata Kono.

Baca juga: Tri Murtiono , istri dan anak-anaknya pelaku teror bom Polrestabes Surabaya

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018