Beijing (ANTARA News) - Global Workers` Organisation bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei melatih para tenaga kerja Indonesia di Taiwan untuk memasak mi yang halal.

"Kalau tahun lalu kami latih mereka cara membuat kue dan e-commerce (dagang berbasis elektronikmaka tahun ini kami bekali mereka dengan keterampilan memasak mi daging sapi halal," kata Direktur GWO Karen Hsu dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Beijing, Selasa.

Ia menyelenggarakan kelas memasak makanan khas Taiwan tersebut, karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam sehingga kuliner yang harus disajikan harus benar-benar halal saat dijual di kampung halaman para TKI tersebut.

"Tujuan pelatihan ini memang untuk mendorong pekerja migran memiliki keterampilan kewirausahaan dasar. Sehingga saat pulang ke Indonesia, mereka tidak perlu lagi menjadi pekerja migran," ujar Karen yang sudah lama malang-melintang di dunia pemberdayaan pekerja migran di Taiwan itu.

Lembaga nonpemerintahan yang dipimpinnya itu juga menilai pemerintah Taiwan sudah menyediakan lingkungan yang ramah bagi pekerja migran.

Menurut dia, perhatian pemerintah Taiwan tidak terbatas pada lingkungan kerja, melainkan juga memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para TKI untuk belajar dan mengikuti kegiatan positif pada saat libur kerja.

"Kami juga mengimbau para investor untuk membantu wirausahawan dari kalangan TKI di Taiwan untuk berinvestasi di negara-negara Asia Tenggara, dalam melatih pekerja terampil. Kami juga siap membantu kedua belah pihak menjalin kerja sama bisnis, bersama-sama mempromosikan produk Taiwan," kata Karen.

Pelatihan tersebut sejalan dengan "Exit Program" dari KDEI, yakni program pelatihan keterampilan profesional untuk pekerja migran sebelum kembali ke kampung halaman.

Analis Perburuhan KDEI Faried Ma`ruf menyatakan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan GWO dalam program pemberdayaan para TKI.

Dalam menyelenggarakan program pelatihan setiap hari Minggu itu, GWO-KDEI juga menjalin kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan Kainan.

Lokasi SMK Kainan dekat dengan Stasiun Utama Taipei sehingga mudah dijangkau oleh para TKI yang tersebar di beberapa wilayah di Taiwan.

Pihak penyelenggara menghadirkan Ke Jun-nian, salah satu pendiri Festival Mi Internasional Taipei dan bintang tamu terkenal dalam berbagai acara memasak di televisi, dan penulis resep masakan terlaris.

"Pengalaman Ke diharapkan dapat menginspirasi para pekerja migran dalam menerapkan konsep kewirausahaan yang dikombinasikan dengan budaya lokal masyarakat Indonesia," tutur Karen.

Selain para TKI, pelatihan tersebut juga diikuti para pekerja migran dari Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Menurut catatan GWO, sampai saat ini terdapat 680.000 pekerja migran yang bekerja di Taiwan dengan masa kontrak antara tiga hingga lima tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan pekerja dan majikan.

Sekitar 260.000 di antara jumlah pekerja migran itu berasal dari Indonesia yang mayoritas bekerja di sektor informal.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018