New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS berakhir lebih kuat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda relaksasi.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Minggu (13/5) bahwa Washington dan Beijing sedang bekerja untuk mendapatkan pembuat peralatan telekomunikasi Tiongkok ZTE, yang menderita larangan ekspor AS, kembali berbisnis.
Kedua belah pihak "bekerja sama untuk memberikan perusahaan telepon besar Tiongkok, ZTE, cara untuk kembali berbisnis, cepat," kata Trump dalam tweet-nya.
Presiden menambahkan bahwa ia telah menginstruksikan Departemen Perdagangan AS "untuk menyelesaikannya."
Tiongkok menghargai posisi AS atas pembuat peralatan telekomunikasi Tiongkok ZTE, juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang mengatakan Senin (14/5).
Para analis menunjukkan bahwa dengan data ekonomi utama yang terbatas dirilis pada Senin (14/5), politik menjadi dalam fokus untuk perhatian para pedagang.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,05 persen menjadi 92,581 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1943 dolar AS dari 1,1945 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3568 dolar AS dari 1,3548 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7529 dolar AS dari 0,7546 dolar AS.
Dolar AS dibeli 109,64 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,29 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0000 franc Swiss dari 1.0007 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2796 dolar Kanada dari 1,2787 dolar Kanada, demikian Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018