New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda relaksasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 68,24 poin atau 0,27 persen, menjadi ditutup di 24.899,41 poin. Indeks S&P 500 naik 2,41 poin atau 0,09 persen, menjadi berakhir di 2.730,13 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 8,43 poin atau 0,11 persen, menjadi 7.411,32 poin.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Minggu (13/5) bahwa Washington dan Beijing sedang bekerja untuk mendapatkan perusahaan pembuat peralatan telekomunikasi Tiongkok, ZTE, yang menderita larangan ekspor AS, kembali berbisnis.
Kedua belah pihak "bekerja sama untuk memberikan perusahaan telepon besar Tiongkok, ZTE, cara untuk kembali berbisnis, cepat," kata Trump dalam tweet.
Presiden menambahkan bahwa dia telah menginstruksikan Departemen Perdagangan AS "untuk menyelesaikannya."
Kata-kata Trump datang menjelang putaran baru konsultasi perdagangan antara kedua belah pihak akhir pekan ini.
Saham perusahaan-perusahaan Amerika yang memasok chip dan komponen lainnya bagi pembuat peralatan telekomunikasi Tiongkok, ZTE Corp, "rebound" kuat pada Senin (14/5).
Saham Acacia Communications Inc., pembuat komponen interkoneksi optik berbasis di Massachusetts yang menjual sekitar 30 persen produknya ke ZTE pada 2017, melonjak 8,73 persen menjadi 34,25 dolar AS setelah komentar Trump.
Saham Oclaro, sebuah perusahaan yang berbasis di AS yang membuat 18 persen dari pendapatannya dari ZTE pada tahun fiskal yang berakhir 1 Juli 2017, naik 2,92 persen menjadi 8,82 dolar AS.
Saham Lumentum, perusahaan AS lainnya yang juga melakukan penjualan substansial ke ZTE, melonjak 2,22 persen menjadi 64,50 dolar AS per saham.
Semua saham tersebut telah menderita kerugian besar sejak Amerika Serikat memberlakukan penolakan hak ekspor terhadap ZTE pada 16 April.
Pekan lalu, ketiga indeks utama membukukan keuntungan kuat, dengan Dow, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 2,3 persen, 2,4 persen dan 2,7 persen, demikian Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018