Magetan (ANTARA News) - Umat Hindu sewilayah eks-Keresidenan Madiun melaksanakan pemujaan "Tilem Jiyestha", upacara "Tilem" di Pura Sanggha Bhuwana Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Senin (14/5).
Upacara pemujaan terhadap Dewa Surya dan bersembahyang dengan rangkaian upacara Yadnya dipimpin oleh Tjening Sutarna tersebut juga berdoa untuk kedamaian manusia.
"Kami berdoa demi keselamatan umat manusia dan kedamaian umat manusia. Agar seluruh rakyat Indonesia hidup damai dan saling menghargai satu dengan lainnya," ujar Tjening Sutarna usai memimpin upacara.
Dalam agama Hindu, katanya, memiliki hari raya yang didasarkan pada sasih atau bulan yaitu purnama dan `Tilem".
Upacara `Tilem', lanjut dia, bermakna sebagai upacara pemujaan terhadap dewa Surya.
"Umat Hindu menyakini pada saat hari `Tilem' ini mempunyai keutamaan dalam menyucikan diri dan berfungsi sebagai pelebur segala kotoran atau mala yang terdapat dalam diri manusia," katanya.
Selain itu, juga karena bertepatan dengan Dewa Surya beryoga atau bersemedi memohon kepada Hyang Widhi.
Ia menambahkan, kalangan umat Hindu menyakini rasa kesucian yang tinggi pada hari purnama, sehingga hari itu disebutkan dengan kata `Devasa Ayu'.
Oleh karena itu, lanjutnya, setiap datangnya hari suci yang bertepatan dengan hari purnama dilaksanakan upacara "Nadi".
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018