Ternate (ANTARA News) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku Utara (Malut) intensif melakukan pengawasan bagi pedagang yang akan menjual makanan dan minuman untuk berbuka dan sahur selama pelaksanaan Ramadan.
Kepala BPOM Perwakilan Malut, Sarinah, dihubungi di Ternate, Senin, mengatakan, selama Ramadan akan dilakukan uji sambil bagi makanan/minuman yang akan dijual pedagang untuk berbuka puasa.
Selain itu, kata Sarinah, pihaknya terus melakukan pengawasan bersama lintas sektor dengan melakukan uji sampel guna menghindari adanya makanan/minuman yang tidak layak dikonsumsi.
Dia mengakui, BPOM terus memberi edukasi guna menghindari berbagai produk makanan yang mengandung zak adiktif, tetapi saat ini masyarakat sudah mengetahui mana makanan yang higienis dan layak dikonsumsi.
Sebelumnya, berdasarkan edaran BPOM RI ada sejumlah Ikan kaleng yang mengandung Parasit cacing, namun sejauh ini Maluku Utara khususnya Ternate, masih ditemukan sejumlah produk ikan kaleng yang telah diklayim mengandung cacing parasit namun masih berdera di pasar dan Minimarket.
Sehingga, berdasarkan hasil pengjian yang dilakukan oleh BPOM RI melalui sampling danpengujian produk ikan dalam kaleng menyebutkan bahwa dari 66 merek yang di lakukan pengujian terdapt 27 merek positif mengandung parasit cacing yang terdiri dari 16 merek impor dan 11 merek dalam negeri di antaranya ABC, ayam brend, hoki, keng`s fisher, naraya.
Bahkan, terdapat dua pusat belanja yang masih memasarkan produk dengan merek yang telah dikelaim mengandung parasi cacing, diantaranya Multimart.
Bahkan, produk yang ditemukan di kedua minimarket tersebut diantranya, Ikan kaleng ABC, Ayam Brend, hoki, Naraya dan S dan W, produk yang dikelayim mengandung parasit cacing tersebut masih ada di pasaran, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengantisipasi masih beredarnya penjualan produk ikan kaleng di pasaran.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018