"Sebagai langkah awal, infrastruktur transmisi berkecepatan tinggi itu akan dibangun sepanjang 3.000 kilometer yang akan mengintegrasikan jaringan serat optik yang telah dibangun di kabupaten/kota di Jabar," kata Direktur Utama PT Jabar Telematika, Aliyas, seusai membuka Workshop Smart City 2018 di Aula Timur Gedung Sate, Bandung, Senin.
Ia mengatakan workshop tersebut adalah langkah awal implementasi kepgub (keputusan gubernur) terkait rencana pembangunan pita lebar atau jaringan serat optik dan melalui jaringan serat optik tersebut, tata kelola pemerintahan dan layanan publik diharapkan semakin meningkat.
Aliyas menjelaskan, sebagai BUMD Jawa Barat, pihaknya diberi amanat untuk mewujudkan Jabar sebagai smart province.
Menurutnya, jaringan serat optik tersebut akan dibangun di ruas-ruas jalan provinsi yang kemudian diintegrasikan dengan jaringan serat optik yang dibangun pemerintah kabupaten/kota.
"Lewat kerja sama yang dibangun dengan BUMD kabupaten/kota, kami akan mengintegrasikan infrastruktur (serat optik) yang dibangun pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya.
Menurut Aliyas, sepanjang 3.000 kilometer jaringan serat optik akan dibangun secara bertahap selama lima tahun dimana tahun ini akan dibangun sepanjang 400 kilometer dengan total nilai investasi hingga Rp500 miliar.
Rencananya, kata Aliyas, pembangunan akan dimulai Juni 2018 mendatang.
"Sebagai BUMD, kami memiliki keleluasaan untuk mencari investor. Dalam waktu dekat, ada sejumlah investor yang akan membangun infrastruktur ini bersama kami," ujarnya.
Dalam workshop tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama pembangunan infrastruktur pasif di wilayah Kota Cirebon dan Kota Bandung.
Kerja sama ini melengkapi konsesi yang sudah dimiliki PT Jabartel sebelumnya (wilayah Bandung raya dan Kabupaten Kuningan).
Detaile enginering design (DED) saluran serat optik bersama di Bandung Raya sendiri sudah dibuat 2016 lalu oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar.
"Selanjutnya adalah fase pembangunan dan pengelolaan saluran serat optil bersama oleh PT Jabar Telematika," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar Hening Widyatmoko mengapresiasi pembangunan jaringan serat optik terintegrasi tersebut karena tanpa infrastruktur utama tersebut, konsep smart city yang kerap digaungkan pemerintah kabupaten/kota takkan terealisasi optimal.
Pihaknya juga mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mendukung program tersebut.
Para kepala daerah, kata Hening, harus memiliki pemahaman yang sama dalam mewujudkan smart city di kabupaten/kotanya masing-masing sebagai sebuah kebutuhan.
Menurutnya, pembangunan jaringan serat optik yang akan diutamakan untuk mendukung konsep smart city di kantor-kantor pemerintahan itu pun akan sangat bermanfaat dalam tata kelola pemerintahan dan peningkatan layanan publik.
"Sekarang sudah zaman revolusi industri. Kalau tidak disiapkan akan ketinggalan jauh. Perlu ada kemauan politik alokasi anggaran untuk penyiapan infrastruktur, agar smart city bukan hanya omong doang," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018