... itu ibu dan dua anaknya...
Surabaya (ANTARA News) - Polda Jawa Timur mengatakan, hingga Senin, korban yang meninggal dunia akibat serangan bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya menjadi 18 orang.
"Di tempat kejadian perkara (TKP) yang pertama, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, jumlah korban meninggal dunia sebanyak tujuh orang, dua di antaranya pelaku," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera.
Pada korban TKP itu, kepala Kepolisian Indonesia memberi perhatian pada anggota yang mengalami luka-luka yaitu Ajun Inspektur Satu Polisi Junaedi dan Ajun Inspektur Satu Polisi Nurhadi.
Sedangkan di TKP Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, jumlah korban yang meninggal sebanyak tiga orang yang kesemuanya adalah pelaku. "Semua tidak ada masyarakat, itu ibu dan dua anaknya," ucapnya.
Barung mengatakan, untuk korban Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno, sebelumnya berjumlah tiga orang, saat ini bertambah menjadi delapan orang. "Tujuh masyarakat meninggal dunia dan satu pelaku. Jadi ada delapan yang meninggal dunia," ujarnya.
Sementara itu, perkembangan informasi kejadian bom di Markas Polrestabes Surabaya, masih sama yakni empat orang tewas diduga pelaku dan 10 orang luka luka, empat di antaranya polisi.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018