Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian penutupan Kongres Luar Biasa Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia dengan meminta partai politik turut mengajarkan kedewasaan berdemokrasi kepada masyarakat.

"Ini menjadi tugas partai politik, menjadi tugas PKP Indonesia untuk memberikan pembelajaran agar kedewasaan kita dalam berpolitik dan agar kematangan kita dalam berpolitik, agar etika kita berpolitik, agar sopan santun kita berpolitik betul-betul kita miliki," kata Presiden dalam sambutannya di Gedung Sekar Wijayakusuma, Cipayung, pada Senin.

Menurut Presiden, kendati masyarakat memiliki perbedaan pilihan dalam demokrasi, hal tersebut adalah wajar.

Jokowi menjelaskan usai pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden dan wakil presiden, masyarakat harus bersatu dan rukun kembali.

Dalam acara itu Presiden meminta masyarakat untuk menghentikan penyebaran ujaran kebencian dan tidak mencemooh antar masyarakat.

"Partai politik memiliki kewajiban untuk menstop ini, memberikan pembelajaran-pembelajaran yang baik kepada masyarakat, dan mengingatkan serta menyadarkan kepada kita semuanya bahwa kita ini adalah saudara sebangsa dan setanah air," ujar Presiden.

Dalam akhir sambutannya, Presiden mengajak seluruh kader PKPI yang hadir untuk mendoakan arwah para korban serangan bom di gereja di Surabaya.

Acara itu dihadiri oleh Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, dan Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno.

Tema yang diangkat acara itu adalah "Bersama Generasi Muda Wujudkan Persatuan dan Kesatuan".

Baca juga: Presiden desak DPR selesaikan RUU tindakan terorisme
Baca juga: Basmi terorisme sampai ke akarnya, kata Presiden

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018