Semarang (ANTARA News) - Personel Brimob bersenjata diterjunkan untuk pengamanan dan penjagaan akses masuk ke Markas Polda Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Semarang, Senin, menyusul aksi teror ledakan bom di Surabaya.
Petugas memeriksa tamu yang menggunakan sepeda motor dan mobil serta meminta agar mereka meninggalkan kartu identitasnya selama menyelesaikan urusannya di Kantor Mapolda Jateng.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Agus Triatmadja mengatakan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Condro Kirono menginstruksikan seluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
"Tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam melaksanaan status siaga satu," katanya.
Selain itu, kata dia, penjagaan, patroli, serta deteksi dini dilakukan di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sasaran teror.
"Tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan deteksi dini terhadap ancaman teror," katanya.
Baca juga: Kapolda Jateng tegaskan tidak ada kompromi terhadap terorisme
Sebelumnya, teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, masing-masing Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela yang beralamat di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro.
Jumlah korban tewas dalam peristiwa itu dilaporkan mencapai 14 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Teror bom juga kembali terjadi pada Senin (14/5) di Mapolrestabes Surabaya.
Baca juga: Suara ledakan kembali terdengar di Polrestabes Surabaya
Baca juga: Basmi terorisme sampai ke akarnya, kata Presiden
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018