Denpasar (ANTARA News) - Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali meyakinkan kepada wisatawan mancanegara bahwa situasi di Pulau Dewata aman pascaledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur yang terjadi pada Minggu (13/5).
"Wisatawan harus diberikan informasi yang baik dan benar plus meyakinkan bahwa Bali jauh dari Surabaya," kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana dihubungi di Denpasar, Senin.
Ardana yang baru tiba di Korea Selatan itu mengaku bahwa peristiwa peledakan bom bunuh diri di Surabaya itu belum berdampak terhadap pariwisata Bali.
Meski demikian, pihaknya harus mengantisipasi perkembangan terkini mengingat sejumlah mitra kerja di sejumlah negara, kata dia, mulai menanyakan situasi di Bali.
Menurut Ardana, pertanyaan dari mitra kerja tersebut merupakan hal yang wajar setelah para teroris melakukan peledakan bom di tiga gereja di kota pelabuhan di Jawa Timur itu.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa aparat keamanan di Indonesia saat ini tengah bekerja untuk mengusut kasus itu termasuk melakukan pengamanan di sejumlah objek vital termasuk Bali.
Ardana mengharapkan agar aparat keamanan dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan termasuk keamanan wilayah.
Pascapeledakan bom bunuh diri di tiga gereja secara beruntun di Surabaya, tercatat tiga negara mengeluarkan imbauan perjalanan ke Indonesia di antaranya Australia, Amerika Serikat dan Inggris.
Tiga negara itu mengeluarkan imbauan perjalanan atau "travel advice" level dua atau satu tingkat di atas normal dari empat level.
Baca juga: Basmi terorisme sampai ke akarnya, kata Presiden
Baca juga: 10 orang jadi korban ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018