Ngawi (ANTARA News) - Petugas Polres Ngawi menggelar razia teroris di perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah di wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi, guna mengantisipasi orang yang dicurigai terlibat dalam aksi teror bom di Surabaya.
Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu, Minggu mengatakan, razia tersebut menyasar bus-bus dan kendaraan pribadi dari arah Surabaya dan sekitarnya.
"Razia ini dilakukan menindaklanjuti peristiwa bom di Surabaya. Kita lakukan pemeriksaan terhadap angkutan bus-bus dan kendaraan pribadi dari arah Surabaya dan sekitarnya yang dari Surabaya berangkat sekitar pukul 07.30 WIB atau 09.30 WIB," ujar AKBP Pranatal kepada wartawan.
Adapun pemeriksaan dilakukan dengan menghentikan semua kendaraan pribadi dan bus yang melintasi lokasi setempat. Setelah berhenti, para petugaspun langsung melakukan pemeriksaan secara detail.
"Pemeriksaan dilakukan mulai dari identitas, barang bawaan, bagasi, bahkan HP (telepon seluler)," kata Pranatal lanjut.
Sementara, salah satu pengemudi kendaraan pribadi, Eko mengaku tidak merasa terganggu dengan razia tersebut. Pihaknya sangat memaklumi kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut dari bom yang meledak di tiga gereja yang ada di Surabaya.
"Tidak apa-apa ada razia. Mungkin ini terkait dengan kejadian bom di Surabaya," kata Eko kepada wartawan.
Hingga Minggu petang, razia yang digelar gabungan oleh Polres Ngawi dengan Kodim Ngawi tersebut, belum menemukan adanya orang yang mencurigakan atau barang berbahaya.
AKBP Pranatal menambahkan, selain menggelar razia, pihaknya juga memperketat penjagaan gereja-gereja yang ada di Ngawi. Pihaknya juga memantau keberadaan warga dari luar daerah.
Seperti diketahui, terdapat tiga gereja yang terkena ledakan bom di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro, dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror berupa peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 13 orang dan 41 orang terluka.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018