Pada Minggu dini hari, korban keracunan yang dirujuk ke rumah sakit, hanya sekitar 130 orang, akan tetapi, hingga malam ini sudah mencapai 250 orang."
Pamekasan (ANTARA News) - Korban keracunan makanan dalam acara di Pamekasan, Jawa Timur, dalam acara pengajian yang digelar di Desa Ponjenan Timur, Kecamatan Batumarmar, pada Sabtu (12/5) malam, hingga Minggu malam terus bertambah.
"Pada Minggu dini hari, korban keracunan yang dirujuk ke rumah sakit, hanya sekitar 130 orang, akan tetapi, hingga malam ini sudah mencapai 250 orang," kata Direktur RSUD Waru dr Hendarto di Pamekasan, Minggu malam.
Jumlah pasien korban keracunan ini belum termasuk yang dirawat di sejumlah puskesmas di wilayah utara Pamekasan, seperti Puskesmas Waru, Pasean dan Puskesmas Batumarmar, Pamekasan.
Saat ini kapasitas daya tampung rumah sakit tidak muat, sehingga pihaknya perlu meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan berupa velbed untuk para pasien korban keracunan.
Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan diagnosis dan ditemukan dua faktor terkait kasus itu. Di antaranya intoleransi makanan dan intoksikasi makanan.
"Tapi kami masih memerlukan pemeriksaan lanjutan dengan mengirim sampel muntahan pasien ke RSUD Pamekasan, karena disini alatnya tidak lengkap," ujar Hendarto.
Ia menjelaskan, pasien yang datang RSUD Waru kejang-kejang, mual dan muntah bahkan ada yang pingsan.
"Tapi setelah diberi penanganan medis, sebagian kondisi pasien sudah membaik dan tidak ada lagi yang mengalami kejang-kejang," katanya.
Hingga pukul 23.00 WIB, warga yang terdata mengalami keracunan makanan yang menjalani perawatan di RSUD Waru, Puskesmas Waru, Pasean dan Puskesmas Batumarmar sebanyak 318 orang.
Dari jumlah itu, delapan diantaranya sudah diperbolehkan pulang oleh tim dokter karena kondisinya sudah membaik.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018