Kita sakit hari ini. Kita menangis. Karena anak bangsa kita sendiri yang merusak bangsa sendiri, yang kita sebut teroris. Kalteng mengutuk terorisme...

Palangka Raya (ANTARA News) - Ratusan warga Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu malam, secara spontan berkumpul dan mengelilingi Bundaran Besar Kota Palangka Raya untuk melakukan doa bersama dan penyalaan lilin sebagai bentuk keprihatinan serta bela sungkawa atas terjadinya aksi terorisme di Kota Surabaya.

Beberapa pihak yang terlihat hadir dalam doa bersama dan penyalaan lilin yakni, Anggota DPR RI, DPRD Kalteng dan Kota Palangka Raya, Pejabat di lingkungan Pemerintah, Polda, Korem 102 Panju Panjung, tokoh lintas agama, tokoh Adat, organisasi keagamaan, kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan, serta elemen lainnya.

Ratusan warga yang hadir tersebut pun menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan peniupan sangkakala serta doa dari seluruh pemuka lintas agama. Ketua Eksternal Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Lukas Tingkes mewakili yang hadir dalam aksi itu pun membacakan pernyataan sikap.

"Kita sakit hari ini. Kita menangis. Karena anak bangsa kita sendiri yang merusak bangsa sendiri, yang kita sebut teroris. Kalteng mengutuk terorisme. Jangan takut, masyarakat Kalteng bersama-sama pemerintah dan rakyat Indonesia menyatakan sikap menghancurkan terorisme," ucap Lukas Tingkes.

Dalam pernyataan sikap tersebut juga diingatkan agar seluruh masyarakat Kalteng tetap berpegang teguh terhadap Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Kapolri sebut kelompok pelaku pengeboman terkait ISIS

Sementara itu Kepala Biro Operasi Polda Kalteng, Kombes Pol Tommy Wibisono, mengapresiasi kegiatan spontan tersebut. Terbukti ratusan warga tumpah ruah, untuk bersama-sama mengutuk peristiwa yang terjadi di Surabaya.

"Warga Kalteng sangat luar biasa. Ini kegiatan yang sangat spontan. Tapi kita lihat tadi, seluruh lingkaran di bundaran besar ini dipenuhi oleh manusia. Semua menyatakan mengutuk aksi terorisme di Surabaya," ucapnya.

Dia pun menegaskan agar masyarakat tidak perlu khawatir, karena seluruh personil Polda dan Polres se-provinsi Kalteng serta prajurit TNI terus bersiaga. Di mana personil berseragam dinas lengkap dan berpakaian `preman` telah menyebar ke semua wilayah di provinsi ini.

"Mudah-mudahan mulai saat ini tidak ada lagi kejadian seperti di Surabaya dan seluruh wilayah di Indonesia. Masyarakat tidak usah takut karena aparat ada di tengah-tengah kita semua. Kita optimis Indonesia tetap aman," kata Tommy.

Baca juga: Peradi desak RUU Terorisme secepatnya dijadikan undang-undang

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018