Surabaya (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya adalah orang-orang terlatih yang mengerti dan mengetahui cara menghindari intelijen.
"Mereka orang-orang terlatih, mengerti cara menghindari intelijen kita," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Surabaya, Minggu.
Tito mengaku timnya sudah mendapatkan buku manual mereka yang berisi tentang cara mengindari komunikasi, bertahan hidup, hingga meng-counter interogasi.
Kelompok teroris itu kata Tito, memiliki buku manual khusus yang terus mereka pelajari.
"Mereka berlatih bagaimana cara menghindari deteksi kita," katanya.
Baca juga: Kapolri sebut kelompok pelaku pengeboman terkait ISIS
Aparat kepolisian, kata Tito, akan terus berusaha lebih maksimal untuk mempersempit ruang gerak mereka.
"Kelompok ini tidak terlalu besar, hanya sel-sel kecil, mereka tidak mungkin mengalahkan negara, mengalahkan POLRI, TNI," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu melawan terorisme.
"Mohon dukungan semua pihak agar kita bisa melakukan tindakan," katanya.
Baca juga: Presiden ajak masyarakat Indonesia bersatu melawan terorisme
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018