Jakarta (ANTARA News) - Drifter Alinka Hadianti menuturkan kisahnya yang pernah diragukan orang lain saat memilih menjalani dunia balap.
"Karena ada anggapan bahwa drifting merupakan olahraga ekstrim untuk laki-laki termasuk orangtua saya sendiri. Ditanya apakah saya yakin mau jadi pembalap," ujar dia di Jakarta, Minggu.
Kedua orangtua Alinka bahkan mengatakan kalau pilihan menjadi pembalap tak berarti bisa membuat hidup tertopang dari sisi ekonomi.
"Kata orangtua, enggak akan bisa hidup dari situ. Tetapi itu jadi motivasi saya. Jarang orang menjadikan pembalap sebagai profesinya," kata dia.
Alinka yang memiliki latar belakang pendidikan bidang bisnis, merasa seorang drifter adalah mimpi besarnya dan ingin menekuni profesi itu seumur hidupnya.
"Hati saya melonjak-lonjak bahagia setiap latihan dan kini, seluruh pencapaian dan penghargaan yang saya terima adalah pembuktian untuk menunjukkan bahwa tidak ada satupun hal yang dapat mematahkan mimpi nesar kita apabila kita bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan mimpi kita," papar Alinka.
"Happy menjalaninya. Inilah saya merasa sebagai true calling. Jangan mudah menyerah, kalau saya bisa kalian juga bisa," imbuh pembalap perempuan pertama yang lolos kualifikasi Formula Drift Asia itu.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018