London (ANTARA News) - Jumlah tentara Inggris di Irak akan dikurangi 500 sebelum ahir tahun ini menjadi 5.000 secara keseluruhan, kata Kementerian Pertahanan kemarin. Inggris, sekutu utama Amerika Serikat dalam serbuan Maret 2003 atas Irak dan perang ikutannya, memunyai 5.500 tentara di negara terkoyak kekerasan itu, yang terpusat di sekitar Basra, kota utama di selatan. Perputaran tentara berikutnya, saat pasukan diganti tentara segar, terjadi pada November dan Desember tahun ini, kata Menteri Pertahanan Des Browne. Ia menyatakan Inggris sudah menyerahkan tanggungjawab sejumlah propinsi dan pangkalan kepada tentara Irak dan akan melakukan yang sama pada istana Basra, pangkalan kedua Inggris dan tumpuan terahirnya di dalam kota kedua Irak tersebut. "Kami mengharapkan menyelesaikan sisa rencana ini, yang melibatkan serah-terima kendali istana Basra kepada pihak Irak, sebelum pergantian itu terjadi," katanya dalam pernyataan tertulis kepada parlemen. "Akibatnya, jumlah tentara Inggris di Irak akan merosot menjadi sekitar 5.000 orang," tambahnya. Inggris beralih dari gerakan tempur menjadi "pengawas" di tiga dari empat propinsi di Irak selatan. Perdana Menteri Irak Nuri Maliki mengatakan kepada perutusan parlemen Inggris awal bulan ini bahwa tentaranya akan siap mengambil tanggung-jawab keamanan di Basra pada September. Terdapat pula keprihatinan bahwa 159 tentara Inggris sudah tewas di Irak sejak 2003, dengan laporan suratkabar hari Minggu menyatakan kematian tentara Inggris sekarang secara proporsional lebih buruk daripada pasukan Amerika Serikat untuk pertama kali sejak 2003. Pemimpin tentara Inggris bersiap menarik pasukannya dari Irak dalam 12 bulan agar bisa lebih memusatkan perhatian di Afganistan, kata pejabat tinggi tentara. Jadwal untuk menetapkan penarikan penuh sepihak Inggris dari Irak pada Mei disampaikan perdana menteri baru, Gordon Brown, yang menggantikan Tony Blair pada 27 Juni, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007