Oleh Aditya A Rohman
Sukabumi (ANTARA News) - Terduga teroris yang mengontrak kamar kos di Kampung Sampora, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga menggunakan nama palsu saat menyewa tempat kos itu.
"Saat ngekos di rumah saya, MG menggunakan nama Bagus, " kata Nandang Ari, pemilik tempat kos yang kamarnya disewa terduga teroris yang tewas saat penangkapan di Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.
Menurut Nandang pada Minggu, MG bersama istrinya sudah tinggal di kamar kosnya yang berada di Desa Bojong Raharja, Kecamatan Cikembar, selama empat bulan lebih dengan biaya sewa setiap minggunya Rp500 ribu.
Bahkan, lanjutnya, saat menyewa kosannya tersebut orang yang memberikan foto copy KTP tersebut tertera bernama Bagus.
Ia pun hanya mengetahui jika penghuni kamarnya itu bernama Bagus dan bukan bernisial MG.
Namun dirinya mengaku tidak mau ikut campur masalah tersebut dan biar polisi yang mengungkapnya.
"Tentunya saya terkejut setelah ada penggerebegan yang dilakukan Tim Densus 88 Anti Teror tadi pagi, Minggu, (13/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Dan tidak menyangka yang menghuni kamar kosnya tersebut terduga teroris," tambahnya.
Nandang mengungkapkan tidak ada perilaku aneh dari MG maupun bagus dan rekan-rekannya yang datang bertamu.
Hanya saja memang ada beberapa kali orang tidak dikenal bertamu ke kosannya.
Bahkan, ada saudara MG yang juga ngontrak di salah satu rumah yang tidak jauh dari kosan terduga teroris tersebut, tetapi warga tidak mencurigainya, hanya saja sering melihatnya tengah membuat ketapel dan busur serta anak panah.
"MG ibadahnya taat solatnya tidak pernah kelewat, tetapi memang tertutup dengan siapapun dan nyaris warga di sini tidak mengenalnya," katanya.
Baca juga: Polisi temukan senjata di kontrakan terduga teroris
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018