Jakarta (ANTARA News) - Para pengusaha harus tetap tenang, tidak panik, dan menjalankan bisnis seperti biasa, sebagai salah bentuk melawan terorisme, kata Ketua Tim Ahli Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sutrisno Iwantono menanggapi peristiwa bom Surabaya.
"Teror bom ini berupaya mengacaukan situasi di dalam negeri terutama di tahun politik yang mulai hangat," katanya di Jakarta, Minggu.
Iwantono mengatakan salah satu tujuan terorisme adalah menebar ketakutan. Sehingga bila pengusaha takut dan ekonomi terganggu maka tujuan tersebut tercapai. Pada akhirnya pengusaha sendiri yang rugi.
Iwantono juga mengatakan pengusaha tidak perlu panik karena perekonomian Indonesia sudah teruji berulang kali. "Investasi di pasar modal misalnya, sudah terbiasa dengan demonstrasi-demonstrasi, tidak panik," katanya.
Ia juga meminta para investor asing tetap tenang karena secara umum situasi Indonesia masih aman dan terkendali. "Investment grade kita bagus, indeks kemudahan berbisnis (easy of doing business) juga terus meningkat."
Ia mengatakan, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang cinta damai. Pelaku teror bom hanya segelintir kaum radikal yang sangat minoritas di Indonesia.
Sementara kepada perwakilan-perwakilan usaha asing, Iwantono mengharapkan bisa ikut menjelaskan kondisi di Indonesia, bahwa ini dilakukan oleh oknum. "Kita harus bisa menjelaskan pada calon investor asing bahwa kita masih kondusif," katanya
Namun demikian kita harapkan aparat penegak hukum bertindak cepat, tegas dan mengusut tuntas pelakunya. Hal ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan dari dunia usaha.
Baca juga: Ansor Surabaya kutuk aksi teror peledakan bom
Baca juga: Polda Jabar tingkatkan pengamanan rumah ibadah
Baca juga: PGI yakini bom gereja Surabaya adalah terorisme terencana
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018