Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan bahwa tidak ada toleransi bagi para pelaku kekerasan serta terorisme dan negara harus mengambil tindakan tegas.
"Negara harus tegas, bahwa tidak ada ruang toleransi bagi para pelaku tindakan kekerasan dan terorisme. Aksi ini telah membuat resah kita semua, dan berpotensi mengganggu kerukunan dan keharmonisan masyarakat," kata Taufik di Jakarta, Minggu.
Pernyataan itu disampaikannya menanggapi peristiwa peledakan bom di tiga gereja Surabaya, Minggu pagi.
Dia meminta kepada seluruh aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki dan mengusut tuntas jaringan pelaku pengeboman itu, dan memberikan hukum seberat-beratnya kepada "otak" dari tindakan biadab dan tercela itu.
Ia juga mendorong aparat penegak hukum untuk meningkatkan pengamanan di titik-titik yang dinilai rawan.
Taufik juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan aparat Kepolisian untuk mencari dan menangkal rencana-rencana aksi terorisme, sehingga kejadian-kejadian yang bisa menyebabkan jatuhnya korban dapat dicegah.
"Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah terorisme, harus lebih aktif dan tegas mengantisipasi pergerakan terorisme," ujarnya.
Selain itu Taufik yang juga politisi PAN itu mengutuk keras tindakan teror peledakan bom di Surabaya. Kejadian itu telah kerukunan umat beragama di Indonesia.
Tidak ada satupun agama yang mengajarkan untuk aksi terorisme, saling menyakiti atau bahkan membunuh sesama manusia, ujarnya.
"Peristiwa pengeboman di Surabaya itu menunjukkan bahwa aksi terorisme masih ada di sekitar kita. Selain peran dari aparat, kita juga bisa pro aktif melaporkan kepada aparat, jika ada aktivitas mencurigakan di lingkungan kita," katanya.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan gambar atau video kejadian tersebut.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018