Palu (ANTARA News) - Ketua Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Pendeta Jetroson Rense, M.Th meminta seluruh warga Kristiani di daerah ini untuk tetap menjaga toleransi dan tidak terpancing dengan peristiwa peledakan bom di tiga gereja di Surabaya.
"Ini bukan serangan atas nama agama, tetapi serangan dari kelompok-kelompok yang ingin mengganggu kebhinnekaan Indonesia yang terawat baik selama ini," katanya saat dihubungi Antara, Minggu.
Pendeta Rense mengatakan bahwa peristiwa teror bom di tiga gereja Surabaya sangat memprihatinkan dan mengusik keharmonisan hidup antar-ummat beragama yang sudah berjalan baik selama ini.
"Namun demikian, warga gereja, khususnya GKST, jangan terpancing dan terprovokasi dengan peristiwa tersebut, dan memberikan kepercayaan penuh serta dukungan kepada aparat penegak hukum untuk menangani kasus terorisme itu," ujar pemimpin sinode denominasi gereja terbesar di Sulawesi Tengah itu.
Baca juga: PGI yakini bom gereja Surabaya adalah terorisme terencana
Ia juga mendesak pemerintah, khususnya aparat keamanan, untuk segera mengungkap kasus peledakan bom yang menewaskan warga gereja yang sedang beribadah tersebut dan menangkap serta menghukum dengan adil para pelakunya.
Kepada keluarga para korban ledakan bom tersbeut, Jet Rense atas nama seluruh warga GKST menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan mendoakan mereka tetap kuat iman menghadapi cobaan ini dan mereka yang masih sedang dirawat di rumah sakit bisa segera pulih kesehatannya.
Sementara itu Ketua Badan Musyawarah Antargereja (Bamag) Kota Palu Dr Loddy Surentu menyayangka peledakan bom di tiga gereja di Surabaya dan menyatakan turut berbelasungkawa terhadap kepada keluarga korban tewas serta simpati kepada korban yang mengalami luka-luka.
"Kami berharap aparat kepolisian bisa segera mengungkap kasus ini dan memproses hukum secara adil para pelakunya tanpa pilih kasih," ujar Loddy.
Mengingat terorisme adalah kejahatan kemanusiaan, Bamag Kota Palu meminta Presiden Joko Widodo dan Pimpinan DPR untuk segera mewujudkan UU Terorisme yang sesuai UU terorsisme berstandar internasional, seperti yang berlaku di Malaysia dan Mesir.
Warga gereja di Kota Palu mendoakan jajaran Kepolisian RI yang baru saja diuji tingkat kematangannya dalam menghadapi kasus terorisme di Rutan Markas Brimob Kelapa Dua Jakarta untuk tetap bersemangat dalam memerangi pelaku terorisme di Indonesia sampai tuntas demi keutuhan NKRI.
Baca juga: Menag sebut pelaku pembom gereja tak punya nilai agama
Pewarta: Fauzi
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018