Makassar (ANTARA News) - Pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil triwulan di Sulawesi Selatan pada triwulan I/2018 mengalami kenaikan sebesar 7,32 persen terhadap triwulan IV/2017.
"Ini berdasarkan data Q to Q antara triwulan I dan triwulan IV tahun 2017 di mana terjadi kenaikan sekitar 7,32 persen," ujar Kepala BPS Sulawesi Selatan Nursam Salam di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil Sulawesi Selatan ini juga berada di atas pertumbuhan secara nasional yang hanya naik 3,09 persen atau lebih besar 4,23 poin.
Jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan tertinggi pada triwulan I tahun 2018 terhadap triwulan IV tahun 2017 adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang naik sebesar 67,27 persen.
Kemudian industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer yang naik sebesar 52,79 persen serta industri pengolahan lainnya yang juga tumbuh sebesar 38,07 persen.
"Ini tiga jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang menyumbang angka pertumbuhan tertinggi sehingga berdampak pada angka secara keseluruhan," katanya.
Baca juga: Pertumbuhan melonjak, industri manufaktur berkontribusi hingga 20 persen
Baca juga: Industri 4.0 pacu manufaktur padat karya berorientasi ekspor
Baca juga: Menperin sebut santri berperan kembangkan industri
Nursam menyebutkan, selain pertumbuhan jenis industri manufaktur mikro dan kecil, juga ada jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami penurunan.
Beberapa penurunan itu terjadi pada industri pengolahan tembakau yang turun sebesar 1,54 persen, industri alat angkutan lainnya turun sebesar 2,79 persen serta industri mesin dan perlengkapan YTDL turun sebesar 0,98 persen.
"Di sini kita lihat perbandingan antara industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami pertumbuhan dan penurunan, ternyata angka pertumbuhan masih jauh lebih besar dibandingkan penurunan," ucapnya.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018