Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya FC berhasil meruntuhkan rekor tidak terkalahkan Bhayangkara FC dalam pertandingan di dua musim terakhir setelah pada laga lanjutan Gojek Liga 1 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumsel, Sabtu, menang dengan skor 2-1.
Kemenangan ini sekaligus memperbaiki peringkat "Laskar Wong Kito" dari sebelumnya peringkat lima menjadi peringkat empat di klasemen sementara Liga 1, sementara tim lawannya tertahan di peringkat ke-12.
Pelatih Bhayangkara FC Simon Mc Menemy mengatakan bahwa kegagalan timnya meraih poin di kandang Sriwijaya hanya dikarenakan satu kesalahan fatal yang dilakukan Jajang Mulyana. Padahal secara keseluruhan, tim sudah bisa mengimbangi permainan tuan rumah.
"Berawal dari salah umpan Jajang, kemudian langsung dimanfaatkan pemain Sriwijaya akhirnya tercipta satu gol. Setelah itu, permainan pun berubah. Saya tahu Jajang sangat menyesal, sampai dia menangis di ruang ganti. Tapi saya juga menyadari bahwa menghadapi Sriwijaya ini, memang tidak boleh membuat satu kesalahan pun," kata Simon.
Sementara Jajang mengatakan sebenarnya timnya dapat mendapatkan poin dari Sriwijaya dari hasil imbang karena hingga menit 84, namun karena kehilangan konsentrasi membuat harapan menjadi buyar.
"Kami sudah berjuang maksimal, semoga ke depan kami bisa tampil lebih baik," kata dia.
Sementara itu, Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan tidak menyangkal bahwa Bhayangkara merupakan tim yang sulit dikalahkan karena hampir sepanjang pertandingan bisa bermain `compact defence` dan telah terbangun saling pengertian antarpemain.
"Banyak opsi saya lakukan, dan opsi terakhir seperti yang berhasil yakni ketika pemain melakukan penetrasi. Esteban Vizcarra akhirnya bisa mencetak gol," kata dia.
Sepanjang pertandingan, kedua tim menyuguhkan duel perebutan bola di lini tengah. Pada babak pertama, hanya sedikit peluang tercipta karena kedua tim sama-sama memiliki pemain belakang yang andal.
Cara bermain Bhayangkara yang melakukan penyerangan langsung dari tengah sebenarnya cukup merepotkan Sriwijaya FC. Namun hadirnya dua benteng tangguh yakni Mohamadou Ndiaye dan Hamka Hamzah berkolaborasi dengan Marckho Merauje dan Alfin Tuasalamony di sektor sayap masih mengamankan gawang tuan rumah hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, tensi permainan semakin menanjak beberapa peluang gol pun tercipta dari kedua tim. Sriwijaya FC tak kenal lelah menerapkan skema `one to play` di antara tiga strikernya, yakni Alberto Goncalves, Esteban Vizcarra dan Manuchehr Jalilov.
Sementara di sisi lain, striker lawan Nicola Komacez beberapa kali kalah adu duel dengan Ndiaye.
Benar saja, pada menit 84, akhirnya kebutuan gol terpecahkan. Memanfaatkan umpan silang Konate Makan, pemain naturalisasi asal Argentina itu langsung menanduk bola dan gagal dihalau kiper. Skor berubah 1-0 untuk Sriwijaya FC.
Tak berhenti hanya pada satu gol. Permainan Sriwijaya FC yang kian menanjak setelah terciptanya satu gol akhir membuka ruang untuk terciptanya gol kedua. Adalah Patrick Wanggai yang menjadi pahlawannya. Pemain yang baru saja dimasukkan menggantikan Esteban Vizcarra langsung menyambar umpan tarik dari Beto yang memanfaatkan skema serangan balik. Skor berubah 2-0 untuk Sriwijaya FC.
Namun, tim tamu juga mendapatkan kesempatan mencetak gol setelah Ndiaye dinilai wasit melakukan handball. Wasit Iwan Sukoco langsung menunjuk titik putih yang langsung diselesaikan Paulo Sergio Moreira. Skor berubah 1-2. Kedudukan ini bertahan hingga pertandingan usai.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018