Semarang (ANTARA News) - Jalan Pantura ruas Pekalongan sepanjang sembilan kilometer perlu segera dibenahi menjelang arus mudik karena mengalami kerusakan berat seperti bergelombang dan berlubang.
Pantauan Antara di lapangan, Sabtu, truk-truk bermuatan berat dan berjalan merayap di jalur itu membuat tekanan pada jalan menjadi berlebihan, sangat wajar jika aspal menjadi bergelombang walaupun baru beberapa bulan dilapisi aspal baru.
Jalan rusak dan bergelombang juga terjadi di Pantura Kabupaten Batang sepanjang 53 kilometer, khususnya di Kecamatan Subah dan Kecamatan Tulis.
Kabid Preservasi dan Peralatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Birviq Ady Sanjaya mengakui bahwa jalan nasional ruas Pekalongan kondisinya 40 persen rusak berat, sementara di ruas Batang 12 persen rusak berat.
"Kami akan melakukan pengaspalan ulang di titik yang mengalami rusak berat itu sebelum arus mudik," katanya yang ditemui di Semarang.
Namun ia menjelaskan, secara keseluruhan jalan nasional di Jateng sepanjang sekitar 1.400 kilometer kondisi kemantapannya mencapai 98 persen.
Rincian kondisi jalan nasional di Jateng 60 persen kondisi baik, sedang 37,5 persen, rusak ringan sekitar 2 persen dan rusak berat 0,4 persen.
Sementara jalan nasional di Yogyakarta, kemantapannya lebih baik yaitu 99,7 persen.
Beroperasi jalan tol fungsional Pemalang-Semarang pada arus mudik 2018 diharapkan bisa mengurangi kemacetan parah yang selalu terjadi saat melintasi Kota Pekalongan.
Sampai saat ini kota yang terkenal dengan industri batiknya itu belum mempunyai jalur lingkar kota, sehingga kendaraan bus dan truk antarkota selalu melintasi tengah kota.
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018