Cirebon (ANTARA News) - H Rosadi (42), seorang peternak itik di Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jabar, berhasil mengembangkan persilangan itik Peking yang berwarna putih bersih dengan itik Rambon (Ras Asli Cirebon) yang berbulu coklat sehingga menjadi itik pedaging dengan pertumbuhan cepat. "Persilangan kedua jenis itu berlangsung alami karena kami hanya menyatukan itik Peking jantan dengan Itik Rambon betina dengan komposisi tiga jantan 10 betina," katanya kepada ANTARA, di Kapetakan, Cirebon, Jumat. Ia menjelaskan, anak hasil persilangan itik itu mempunyai beberapa jenis warna yaitu putih, coklat dan putih dengan bulu coklat di bagian atas. "Pertumbuhan hasil persilangan itu ternyata cepat besar mendekati pertumbuhan Itik Peking," katanya yang akan terus mengembangkan 300 ekor bibit Peking itu dan belum ada niat untuk menjualnya. Ia menjelaskan, pertumbuhan itik Peking tergolong sangat cepat karena dalam usia 50 hari sudah mencapai bobot rata-rata 3,25 kilogram, tetapi itik jenis itu memang dikenal rakus karena biaya pakan seekor itik Peking selama 50 hari pemeliharaan bisa mencapai Rp30 ribu, atau dua kali lipat biaya pakan itik Rambon. "Walaupun biaya pakan mahal tetapi harga jual itik Peking juga hampir dua kali lipat, yaitu mencapai Rp25 ribu per kilogram hidup, padahal harga jual itik Rambon Rp15.000 per kilogram hidup," katanya. Ia mengatakan, banyak pemilik restoran yang meminta secara rutin dengan harga tersebut, namun sekarang ini justru kesulitan untuk mencari anak itik Peking sehingga diputuskan itik Peking yang ada akan digunakan sebagai indukan. "Ada yang disilangkan dengan Rambon, dan ada yang khusus untuk menghasilkan bibit Peking," katanya. Saat ANTARA meninjau peternakan itik Peking di Blok Tengah, Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, ternyata itik tersebut dipelihara pada kandang tradisional, sama dengan pemeliharaan itik lainnya. Hanya saja, di sebelah kandang disediakan kolam yang agak luas untuk memberikan kesempatan pada itik mandi lebih banyak guna memelihara bulunya yang putih bersih. Menurut Rosadi, sengaja kolam itu diisi ikan lele untuk memakan kotoran bebek sehingga kolam selalu bersih. Ia juga mengatakan, harga jual DOD atau itik usia sehari untuk Itik Peking dan Persilangannya akan lebih mahal dari DOD Rambon yang hanya Rp4.000 per ekor. Namun, hitungan usaha, menurut Rosadi, memelihara itik Peking akan lebih menguntungkan karena jika saja bibit dihargai Rp10.000 per ekor, biaya pakan Rp30.000 per ekor, sementara pemeliharaan Rp10.000 per ekor maka modal per ekor hanya Rp50.000. "Harga jual rata-rata per ekor dewasa sekarang mencapai Rp80 ribu, sehingga peternak mendapat untung Rp30.000 per ekor atau mencapai Rp3 juta untuk memelihara 100 ekor selama dua bulan," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007