Padang (ANTARA News) - Sebanyak 50 ahli dan peneliti bencana akan tampil pada "The International Symposium On Disaster In Indonesia" (ISDI) untuk membahas upaya-upaya penyelamatan Indonesia, khususnya rakyat dari dampak bencana alam, pada 26 - 28 Juli 2007, di Padang, Sumbar. Ketua Panitia ISDI, Prof Zaidir, di Padang, Kamis, menjelaskan para ahli itu berasal dari Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Jepang, Singapura dan Indonesia. ISDI digelar atas kerjasama Pusat Studi Bencana Alam Universitas Andalas (Unand) dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PPI), California Institute of Technology, JSCE, LIPI, Pemprov Sumbar dan Komunitas Siaga Tsunami (Kogami). Simposium dijadwalkan dibuka Menteri Riset dan Teknologi, Prof Kusmayanto Kadiman, yang akan sekaligus tampil sebagai pembicara utama. Ia menyebutkan para ahli bencana membawa makalah, antara lain, Kerry Sieh (California Institute of Technology, USA), Brian Tucker (Geohazard International, USA), Pierre-Marie Sarrant (Co-Risk International, Prancis), Ernst R Flueh (IMF Geomar, Jerman) dan Bogardi (United Nation University, Jerman). Kemudian, Reinhold Ollig (Earth and Ocean Sciences, Jerman), Hiroshi Hamada (Japan Society of Civil Engineering, Jepang), Danny Hilman (LIPI, Indonesia), Krishna Pribadi (ITB Bandung), Subandono (DKP) dan Febrin Anbas Ismael (Unand). Para pakar menyampaikan makalah hasil penelitian mereka di daerah-daerah yang terkena bencana alam di dunia, baik bencana gempa, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan tsunami. Penyampaian makalah dibagi dalam lima topik, meliputi riset penyebab bencana, upaya mengurangi resiko bencana, manajemen bencana, mengukur tingkat risiko dan langkah-langkah penanggulangan bencana, dan rekonstruksi pasca bencana. Simposium diikuti 350 peserta dalam dan luar negeri dari utusan pemerintah, legislatif, NGO (LSM) dan masyarakat. Makalah-makalah itu selanjutnya dibahas bersama untuk dibuat solusi dan direkomendasikan bagi pemerintah Indonesia dan pihak-pihak terkait lainnya, guna menyelamatan masyarakat dari bencana alam. Pada hari terakhir simposium, para ahli dan peserta mengunjungi daerah-daerah bencana di Sumbar, tambah Prof Zaidir. (*)
Copyright © ANTARA 2007