Jakarta (ANTARA News - Tim nasional angkat besi akan memfokuskan kenyamanan para atlet ketika menjalani pemusatan latihan di Lampung, pada Juli, jelang keikutsertaan Asian Games 2018 pada Agustus.
"Sebagian atlet-atlet putra tim angkat besi sudah berkeluarga. Mereka lebih nyaman berlatih di dalam negeri sehingga kami berusaha memperhatikan hal itu," kata Manajer Tim Nasional Angkat Besi Indonesia Dirja Wihardja di sela-sela uji latihan di Mess Marinir Jakarta, Jumat.
Pemusatan latihan di Sasana Gajah Pringsewu, Lampung, menurut Dirja, menjadi lokasi pilihan Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) untuk menggantikan latihan di China selama satu bulan jelang Asian Games.
"Kami harus melihat hasil uji latihan ini dan menggelar rapat sebelum kembali berlatih di Lampung. Tapi, tim Asian Games ini sudah terbentuk dengan atmosfer yang positif dan kami akan tetap menjaga kondisi itu," kata Dirja.
Dirja mengatakan pengurus PABBSI telah menyediakan penginapan para atlet bagi para atlet yang berjarak sekitar 500-600 meter dari lokasi latihan mereka di Sasana Gajah.
"Kami juga punya tempat sauna, kolam air panas, dan alat-alat latihan yang sudah kami tambah. Tentu kami masih punya pekerjaan untuk memperbaiki teknik para atlet," ujar Dirja yang juga menjadi pelatih kepala pelatnas PB PABBSI.
Lokasi pelatnas di Sasana Gajah, menurut Dirja, juga semakin mendukung timnas angkat besi menyusul sesepuh cabang angkat besi nasional Imron Rosadi sebagai pemilik tempat latihan itu.
"Masih ada satu-dua atlet yang secara teknik belum matang betul. Kami masih punya waktu kurang dari 100 hari untuk memperbaiki hal itu. Kami juga harus menjaga berat badan atlet agar tidak lebih dari lima persen jelang Asian Games," ujarnya.
Tim inti cabang angkat besi terdiri dari 11 atlet termasuk atlet Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang telah merebut medali perak dalam Olimpiade Rio 2016. PB PABBSI menambah empat atlet pelapis dalam tim Asian Games.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018