Islamabad (ANTARA News) - Tiga serangan bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 52 orang di Pakistan, Kamis, ketika kelompok garis keras meningkatkan serangan setelah penyerbuan militer terhadap sebuah masjid di Islamabad. Gelombang serangan bom melanda Pakistan beberapa hari terakhir ini, menewaskan lebih dari 160 orang, sejak penyerbuan militer sembilan hari lalu terhadap kompleks Masjid Merah dimana kelompok muslim garis keras bertahan. Sedikitnya 30 orang tewas Kamis ketika seorang penyerang bom mobil, yang tampaknya mengincar sebuah kendaraan yang mengangkut para pekerja China yang terlibat dalam kegiatan penambangan, menabrakkan mobilnya ke kendaraan polisi yang mengawal mereka di kota Hub, Pakistan bagian selatan. Orang-orang China itu selamat tanpa cedera namun tujuh polisi di dalam kendaraan itu dan 23 orang yang berada di sekitarnya tewas. Sebanyak 28 orang lagi cedera. Tujuh orang lain, termasuk sejumlah polisi, tewas dalam serangan bom mobil di kota Hangu di wilayah timurlaut terpencil pada Kamis. Serangan bom ketiga menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk dua anak, di sebuah masjid di pusat pelatihan tentara di daerah militer Kohat, kata polisi Mohammad Riaz di ruang pengawasan polisi di kota Provinsi Perbatasan Baratlaut itu. "Ledakan terjadi ketika orang akan melaksanakan sholat isya, tampaknya itu serangan bom bunuh diri," katanya. Serangan di Hub, yang terletak di perbatasan antara provinsi-provinsi Baluchistan dan Sindh, merupakan yang terbesar dalam gelombang kekerasan akhir-akhir ini dan yang pertama di Pakistan selatan. Para pekerja China diserang di kawasan itu oleh separatis Baluchistan di masa silam, namun polisi menduga serangan terakhir itu memiliki kaitan dengan penyerbuan militer terhadap Masjid Merah. "Kami menduga itu merupakan bagian dari serangan-serangan terakhir yang dilakukan oleh militan Islam," kata Tariq Masood Khosa, kepala kepolisian Baluchistan, kepada Reuters. Presiden Pervez Musharraf menyatakan, Rabu, ia tidak berniat mengumumkan keadaan darurat untuk mengatasi keadaan yang semakin tidak aman, dan memberikan jaminan bahwa pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini akan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Menurut pemerintah, penyerbuan terhadap Masjid Merah di Islamabad menewaskan 102 orang. Banyak dari korban itu berasal dari wilayah baratlaut dan pengikut para ulama garis keras yang mengingatkan orang akan Taliban di Afghanistan, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007