Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menegaskan bahwa ketersediaan telur dan daging ayam secara nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Bulan Puasa dan Idul Fitri 1439 Hijriah.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita di Jakarta, Jumat, mengatakan berdasarkan prognosa ketersediaan, produksi daging ayam pada 2018 sebesar 3.565.495 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi 3.047.676 ton, sehingga terjadi neraca surplus 517.819 ton.
"Berdasarkan data tersebut, seharusnya tidak ada alasan harga ayam, daging ayam, dan telur naik," katanya.
Khusus untuk Bulan Puasa dan Lebaran yang jatuh pada Mei dan Juni 2018 diperoleh ketersediaan daging ayam 626.085 ton dengan kebutuhan konsumsi 535.159 ton, sehingga terjadi neraca surplus 90.926 ton.
Demikian juga untuk ketersediaan telur ayam konsumsi pada 2018 terdapat produksi 2.968.954 ton dengan jumlah kebutuhan konsumsi 2.766.760 ton, maka diperoleh kelebihan stok nasional 202.195 ton.
Khusus untuk ketersediaan telur selama Bulan Puasa dan Lebaran (Mei-Juni 2018) terdapat produksi 521.335 ton dan jumlah kebutuhan 485.831 ton, sehingga ada kelebihan stok 35.504 ton.
"Kami mengharapkan kerja sama semua pihak agar terus menjaga kestabilan harga agar tercipta iklim usaha perunggasan yang sehat dan suasana tenang dalam memasuki Bulan Puasa dan Lebaran ini," ujarnya.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Sugiono mengatakan pemerintah telah mengimbau agar para pelaku usaha dan asosiasi perunggasan berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga-harga dan ketersediaan daging, sehingga masyarakat dapat beribadah pada Ramadhan dengan tenang dan khusyuk.
Terkait dengan upaya memperlancar arus distribusi dan menjaga stabilitas harga, Sugiono menyebutkan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan telah menyiapkan beberapa titik pasar tani yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk ikut terlibat dalam operasi pasar.
"Di titik mana ada harga tinggi, pelaku usaha siap untuk menggerojokkan telur dan daging ayam," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018