Insya Allah bukan seperti erupsi yang membahayakan

Yogyakarta (ANTARA News) - Letusan freatik Gunung Merapi di Yogyakarta menimbulkan kepulan asap tinggi dan membawa hujan abu tipis di beberapa wilayah lereng pada Jumat pagi menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Istimewa Yogyakarta.

"Sesuai record anggota TRC BPBD di lapangan letusan diperkirakan pukul 07.45," kata Komandan Tim Reaksi Cepat BPBD DIY Wahyu Pristiawan.

Pristiawan menjelaskan bahwa letusan freatik terjadi akibat adanya uap air bertekanan tinggi yang terbentuk seiring dengan pemanasan air bawah tanah atau air hujan yang meresap ke tanah dalam kawan dan bersentuhan dengan magma. Letusan itu menimbulkan hujan abu tipis di beberapa wilayah lereng Gunung Merapi.

"Saat ini hujan abu sudah mulai berkurang," kata dia.

"Insya Allah bukan seperti erupsi yang membahayakan. Itu disebabkan tekanan uap air, yang hanya terjadi sesekali," kata dia.

Meski demikian, menurut dia, Tim Reaksi Cepat BPBD saat ini telah megevakuasi warga yang ada di lereng Gunung Merapi ke Pos Pengungsian yang ada di tiga titik yakni di Cangkringan, Glagaharjo, dan Umbulharjo, Sleman.

"Upaya evakuasi ini bukan berarti bahwa kondisi di kawasan merapi genting. Upaya itu adalah reaksi biasa sesuai mitigasi bencana yang selama ini dibangun," kata dia.

Dia meminta masyarakat tidak panik saat mengetahui informasi seputar Merapi yang beredar di media sosial. Saat ini, kata dia, beberapa jajaran instansi terkait masih mengkaji dan memperhitungkan dampak peristiwa tersebut.

"Tidak perlu panik.Nanti akan diinformasikan secara kelembagaan," kata dia.

Baca juga: Status Gunung Merapi normal aktif

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018