Bandung (ANTARA News) - Meski aktivitas vulkanik cenderung menurun, namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan Gunung Gamkonora di Kecamatan Ibu Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, dalam status siaga. "Status Gamkonora masih siaga, memang aktivitasnya menurun. Tapi kami masih melakukan pengamatan dan butuh beberapa hari lagi untuk menurunkan statusnya ke level waspada," kata Kepala PVMBG, Surono kepada ANTARA News, di Bandung, Kamis. Ia menyebutkan, gunung itu masih mengeluarkan letusan-letusan kecil tiga hingga lima kali sehari namun tekanannya lebih kecil dari beberapa hari sebelumnya. Sementara itu PVMBG masih melarang warga setempat beraktifitas di dalam areal sekitar tiga kilometer dari kawah gunung itu. Petugas Pengamat Gunung Api Gamkonora dan Tim Ahli dari PVMBG juga masih belum melakukan pengamatan dekat termasuk untuk mengambil `material deposit". "Radius tiga kilometer masih tertutup untuk siapapun, warga jangan masuk areal itu. Petugas kami juga belum masuk, masa PVMBG melarang sementara petugas kami masuk ke sana. Petugas kamipun belum mendekat," kata Surono. Ia menyebutkan, warga di 11 kampung di Kecamatan Ibu itu sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun mereka diminta untuk tetap menyiagakan masker di rumah masing-masing. "Kabar baik, di lokasi turun hujan cukup deras sehingga membersihkan debu-debu yang ada di atas rumah penduduk atau di pepohonan, sehingga tidak beterbangan dan bisa meminimalisasi serangan gangguan pernapasan warga di sana," kata Surono. Terkait kemungkinan penurunan status Gamkonora dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II), Surono belum bisa memastikannya, tergatung kepada laporan terakhir dari tim pemantau gunung api di sana. "Mudah-mudahan saja aktivitasnya semakin turun, sehingga bisa menurunkan ke level di bawahnya," kata Surono. Terkait kemungkinan adanya banjir lahar dingin pasca letusan, Surono menyebutkan mungkin saja terjadi bila di sekitar kawah turun hujan lebat, oleh sebab itu warga di bantaran sungai harus waspada. "Bila hujannya kecil, tak akan ada lahar. Namun warga harus tetap waspada," katanya menambahkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007