Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi, mengatakan bahwa hubungan Indonesia dengan Arab Saudi tidak bisa disamakan dengan Eropa, karena dimensinya berbeda. "Kalau Eropa, dimensinya bisnis, keamanan, atau dimensi politik. Tapi, kalau dengan Arab Saudi hubungan Indonesia dimensi agamis," kata Hasyim, usai Seminar Amandemen UUD 1945 di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Kamis. Hasyim mengatakan, mengenai wacana larangan terbang terhadap maskapai penerbangan Indonesia ke Arab Saudi tidak perlu ditangapi secara keras. "Indonesia cukup melakukan penjelasan, tidak usah keras. Kalau memang harus ada yang diperbaiki dari Garuda, ya diperbaiki," katanya. Hasyim menegaskan, dalam hal ini yang lebih terlihat adalah pihak Arab Saudi yang ingin mendapatkan keterangan dari pihak Indonesia. "Belum ada larangan, saya juga belum yakin itu larangan. Saudi cuma ingin penjelasan, kenapa itu terjadi di Eropa," ujarnya. Hasyim beryakinan, posisi Arab Saudi tidak akan melakukan sesuatu yang bertentangan sesuai amanah yang diembannya. "Saya yakin posisi Arab sesuai namanya dalam bahasa Arab 'Qodimun Haromain' itu, sesungguhnya pengabdi haji, maka dia tidak mungkin melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip yang ia lakukan," katanya. Disinggung adanya boikot haji, Hasyim menegaskan hal itu tidak perlu dilakukan. "Saya kira itu tidak perlu. Itu hanya karena kaget saja," demikian Hasyim Muzadi. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007