Brebes (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono memimpin langsung proses pemakaman korban kerusuhan di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob Mangga Dua, Depok, Jawa Barat, Inspektur Satu Polisi Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, Kamis.
Jenazah almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumatama II Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sekitar pukul 10.00 WIB.
Ratusan pelayat dengan suasana haru dan isak tangis mewarnai proses pemakaman Iptu Anumerta Yudi Rospuji Siswanto ke tempat pemakaman di TMP Kusumatama II.
Pada proses pemakaman, istri korban Iptu Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, Lut Hidayah mendadak mengalami kontraksi dan harus menjalani penanganan medis di rumah sakit.
Ibunda korban, Maesaroh, begitu sedih saat melihat putranya dimasukkan ke liang lahat dalam upacara pemakaman yang dipimpin oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.
Selama prosesi pemakaman, dilakukan pembacaan riwayat hidup dan kedinasan almarhum sebagai anggota Polri hingga meninggal dunia.
Polri juga memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa pada Yudi yang semula berpangkat Inspektur Dua menjadi Inspektur Satu Polisi. Almarhum Yudi Rospuji meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan bahwa Iptu Anumerta Yudi merupakan personel terbaik yang sepanjang hayatnya mengabdikan hidupnya untuk negara.
"Karena itu, atas nama Kapolri, keluarga besar Polri, kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Almarhum merupakan Bhayangkara terbaik Polri," katanya.
Iptu Anumerta Yudi Rospuji gugur bersama empat anggota lainnya, yakni Aipda Denny Setiadi, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli, dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas.
Iptu Anumerta Yudi Rospuji juga meninggalkan satu istri, Lut Hidayah dan empat anak yaitu Kevin (15), Kirana (7), Wilastra (4), dan seorang bayi yang baru dilahirkan.
Baca juga: Polda Jateng tambah 2 SSK Brimob ke Cilacap
Baca juga: Wiranto tegaskan polisi beri ultimatum bukan bernegosiasi
Baca juga: Wiranto: 10 tahanan teroris diserbu dulu baru menyerah
Pewarta: Kutnadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018