Depok (ANTARA News) - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan mayoritas lima anggota Polri yang gugur dalam kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Selasa (8/5) mengalami luka dalam di bagian leher akibat senjata tajam.
"Bahkan, ada pula yang mengalami luka tembak di kepala," kata Iqbal dalam jumpa pers di Direktorat Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Mabes Polri, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Rabu malam.
Menurut dia, luka akibat senjata tajam itu nampak di sekujur tubuh para korban tewas mulai dari paha, lengan, hingga sayatan di jari.
"Silakan rekan-rekan media menyimpulkan apakah ini perbuatan manusiawi atau tidak. Tapi kami hormati rule of law, proses negosiasi yang kami kedepankan," jelasnya.
Baca juga: Polri selidiki senjata tajam narapidana teroris di tahanan Mako Brimob
Baca juga: Jenazah korban kerusuhan Mako Brimob belum tiba, warga doa bersama di rumah duka
Proses negosiasi antara Polri dengan narapidana teroris di Mako Brimob, kata dia, masih berlangsung untuk membebaskan satu personel Polri yang disandera oleh narapidana teroris.
"Tim negosiasi sedang bekerja. Ini adalah bukti bahwa Polri mengedepankan upaya persuasif dan menghargai nyawa manusia, kerusakan yang lebih besar. Tetapi akan ada tahapan-tahapan sebagaimana sudah diatur oleh SOP di jajaran Polri
Dalam kesempatan yang sama, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan adanya dugaan penganiayaan pada para anggota kepolisian sebelum mereka dibunuh.
"Ada seperti luka bacok, luka tembakan. Ada juga satu orang yang lukanya macam-macam, kakinya disayat, dan lain-lain," ujar Setyo.
Baca juga: Kerusuhan Mako Brimob, legislator sarankan napi terorisme ditempatkan terpisah
Baca juga: Sistem keamanan rutan Mako Brimob disarankan ditata ulang
Baca juga: Korban kerusuhan Mako Brimob tinggalkan istri yang tengah mengandung
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018