Staf Lion Air di Bandara Babullah Ternate, Soemantri ketika dihubungi menjelaskan, pesawat Lion Air itu seharusnya terbang dari Bandara Babullah Ternate dengan tujuan Jakarta pada Rabu pukul 08.00 WIT, tetapi karena mengalami kerusakan mesin sehingga Rabu Sore ini belum bisa diterbangkan.
Bahkan, tim teknisi dari Lion Air kini tengah berupaya melakukan perbaikan terhadap kerusakan mesin pesawat tersebut dan jika perbaikannya sudah selesai direncanakan akan diterbangkan ke Jakarta pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIT.
Soemantri mengatakan, perusahaan Lion Air memberikan kompensasi kepada 200 penumpang sebesar Rp300.000 per penumpang akibat keterlambatan penerbangan dari Ternate ke Jakarta.
Menurut dia, pemberian kompentasi berupa makanan dan uang itu merujuk pada peraturan Menteri Perhubungan nomor 89 tahun 2015, dimana calon penumpang yang alami penundaan keberangkatan akan diberikan kompensasi.
Para penumpang Lion Air hingga kini masih bertahan di terminal Bandara Babullah Ternate, namun ada pula yang beralih menggunakan pesawat lain dengan tujuan Jakarta, namun jumlah belum diketahui secara pasti.
Salah seorang calon penumpang Lion Air, Masrul Ibrahim ketika dihubungi menyesalkan sikap manajemen yang tidak menyampaikan informasi kepada penumpang terkait dengan adanya kerusakan mesin pada pesawat tersebut.
"Kalau manajemen Lion Air telah menyampaikan dari awal, tentunya kami akan mengalihkan penerbangan ke pesawat lainnya, karena nanti pada Siang harinya baru disampaikan ke calon penumpang," kata Masrul yang juga Ketua DPP PKPI tersebut.
Akibatnya, keberangkatannya ke Jakarta untuk kegiatan pada hari ini terpaksa dibatalkan, karena tidak mendapatkan tiket maskapai lainnya tujuan Ternate-Jakarta.
Sebelumnya, puluhan penumpang Lion Air tujuan Ternate-Jakarta mendatangi manajemen Lion Air di Bandara Sultan Babullah Ternate, beruntung ada petugas yang sigap melerai protes calon penumpang tersebut.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018