Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah membentuk "crisis center" (pusat krisis) yang terdiri atas Depnakertrans, Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian yang menjadi mediator antara Nike dengan PT Hardaya Aneka Shoes Industry (Hasi) dan PT Naga Sakti Paramashoes.
Menakertrans Erman Suparno setelah menerima wakil serikat pekerja dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) di Jakarta, Kamis, mengatakan sebagai langkah awal, para menteri terkait akan segera disurati.
Setelah itu dilakukan perundingan untuk menentukan langkah-langkah apa yang akan diambil dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kasus ini.
"Sesuai dengan perintah Presiden, pemerintah secara cepat berusaha mengatasi masalah yang terjadi antara Nike dengan dua perusahaan sepatu itu. Kami akan mengambil langkah-langkah penyelesaian dan memfasilitasi kondisi hubungan bisnis antara Nike dengan Nasa dan Hasi," kata Erman.
Dalam pertemuan KSPSI dan SPN, Erman mengatakan serikat pekerja hanya menuntut satu, yaitu kelangsungan kerja 14 ribu karyawan di dua perusahaan sepatu milik Hartati Murdaya itu.
Namun, selama proses upaya itu dibutuhkan waktu dan menjaga situasi agar kondusif. Dia meminta agar para pekerja dan aktivis serikat pekerja agar "colling down" (menahan diri) agar penyelesaian yang baik dapat segera tercapai.
Menteri juga membantah terjadi penyanderaan atas 200.000 pasang sepatu oleh karyawan kedua perusahaan itu. "Tidak ada itu, pekerja hanya menuntut kelangsungan bekerja saja," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007